Senin, 05 Desember 2011

MAKALAH PROCESS DESCRIPTION AND CONTROL


MAKALAH
PROCESS DESCRIPTION
AND
CONTROL


Disusun Oleh :
Kelompok : 3

Nama Mahasiswa
NIM
Bima Primaga Yudha
11590157
Bahar Miftahul Aziz
11590048
Budi Sattry Widodo
11590008
Akhmad Syahruddin
10590008
Amrulloh
11590029
Melani Septina M.S
115900
Cici Kartika Sari
11590144
Siti Alfa Rohmatin
11590143
Yuliana Indra D.S
11590050


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS DARUL ULUM ISLAM JOMBANG
TAHUN AJARAN 2011-2012


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur alhamdulilah kami persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pengantar Teknologi Informasi ini dengan judul “Process Description and Control”. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Terutama kami ucapkan kepada :
1.      Ibu Izzatul Umami, S.Kom selaku dosen mata kuliah Sistem Operasi Teknik Informatika Universitas Darul Ulum Jombang
2.      Kedua orang tua kami, atas segala dukungan yang telah diberikan.
3.      Rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi Teknik Informatika Universitas Darul Ulum Jombang, atas segala dukungannya.
Makalah ini kami susun sebagai tugas mata kuliah Sistem Operasi. Tak ada gading yang tak retak, demikian pepatah mengatakan. Demikian juga kiranya makalah ini, tentu masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi sempurnanya makalah kami yang akan datang.
Akhirnya, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa khususnya, dan bagi seluruh komponen bangsa Indonesia umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.


Jombang,     Desember 2011



Penulis
DAFTAR ISI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1       LATAR BELAKANG
Biasanya, istilah Sistem Operasi sering ditujukan kepada semua software yang masuk dalam satu paket dengan sistem komputer sebelum aplikasi-aplikasi software terinstall. Kalau sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, maka Sistem Operasi adalah penghubung antara lapisan hardware dan lapisan software. Lebih jauh daripada itu, Sistem Operasi melakukan semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar. Sistem Operasi menjamin aplikasi software lainnya dapat menggunakan memori, melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses kepada sistem file. Apabila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi mengatur skedule yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua proses yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor (CPU) serta tidak saling mengganggu.
Dalam banyak kasus, Sistem Operasi menyediakan suatu pustaka dari fungsi-fungsi standar, dimana aplikasi lain dapat memanggil fungsi-fungsi itu, sehingga dalam setiap pembuatan program baru, tidak perlu membuat fungsi-fungsi tersebut dari awal.
Sistem Operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian:
1.      Mekanisme Boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memory
2.      Kernel, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi
3.      Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari pengguna
4.      Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain
5.      Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk mengontrol mereka.
Sebagian Sistem Operasi hanya mengizinkan satu aplikasi saja yang berjalan pada satu waktu, tetapi sebagian besar Sistem Operasi baru mengizinkan beberapa aplikasi berjalan secara simultan pada waktu yang bersamaan. Sistem Operasi seperti itu disebut sebagai Multi-tasking Operating System. Beberapa Sistem Operasi berukuran sangat besar dan kompleks, serta inputnya tergantung kepada input pengguna, sedangkan Sistem Operasi lainnya sangat kecil dan dibuat dengan asumsi bekerja tanpa intervensi manusia sama sekali. Tipe yang pertama sering disebut sebagai Desktop OS, sedangkan tipe kedua adalah Real-Time OS.
Seiring dengan berkembangnya Sistem Operasi, semakin banyak lagi layanan yang menjadi layanan inti umum. Kini, sebuah OS mungkin perlu menyediakan layanan network dan koneksitas internet, yang dulunya tidak menjadi layanan inti umum. Sistem Operasi juga perlu untuk menjaga kerusakan sistem komputer dari gangguan program perusak yang berasal dari komputer lainnya, seperti virus. Daftar layanan inti umum akan terus bertambah.
      Program saling berkomunikasi antara satu dengan lainnya dengan Antarmuka Pemrograman Aplikasi, Application Programming Interface atau disingkat dengan API. Dengan API inilah program aplikasi dapat berkomunikasi dengan Sistem Operasi. Sebagaimana manusia berkomunikasi dengan komputer melalui Antarmuka User, program juga berkomunikasi dengan program lainnya melalui API.
      Walaupun demikian API sebuah komputer tidaklah berpengaruh sepenuhnya pada program-program yang dijalankan diatas platform operasi tersebut. Contohnya bila program yang dibuat untuk windows 3.1 bila dijalankan pada windows 95 dan generasi setelahnya akan terlihat perbedaan yang mencolok antara window program tersebut dengan program yang lain.
      Sistem operasi-sistem operasi utama yang digunakan komputer sistem umum (termasuk PC, komputer personal) terbagi menjadi 3 kelompok besar:
1.      Keluarga Microsoft Windows - yang antara lain terdiri dari Windows Desktop Environment (versi 1.x hingga versi 3.x), Windows 9x (Windows 95, 98, dan Windows ME), dan Windows NT (Windows NT 3.x, Windows NT 4.0, Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, dan Windows Vista yang akan dirilis pada tahun 2007)).
2.      Keluarga Unix yang menggunakan antarmuka sistem operasi POSIX, seperti SCO UNIX, keluarga BSD (Berkeley Software Distribution), GNU/Linux, MacOS/X (berbasis kernel BSD yang dimodifikasi, dan dikenal dengan nama Darwin) dan GNU/Hurd.
3.      Mac OS, adalah sistem operasi untuk komputer keluaran Apple yang biasa disebut Mac atau Macintosh. Sistem operasi yang terbaru adalah Mac OS X versi 10.4 (Tiger). Awal tahun 2007 direncanakan peluncuran versi 10.5 (Leopard).
Sedangkan komputer Mainframe, dan Super komputer menggunakan banyak sekali sistem operasi yang berbeda-beda, umumnya merupakan turunan dari sistem operasi UNIX yang dikembangkan oleh vendor seperti IBM AIX, HP/UX, dll.
            Dalam makalah ini, juga akan dibahas tentang fungsi dasar dari system operasi, tujuan mempelajari system operasi, sejarah dari system operasi, layanan yang terdapat dalam system operasi. Dan juga kita akan membahas tentang layanan dan antarmuka, serta akan membahas tentang Linux.

1.2       RUMUSAN MASALAH
1.    What Is a Process?
2.    Process States
3.    Process Description
4.    Process Control
5.    Execution of the Operating System
6.    Security Issues
7.    Unix SVR4 Process Management


BAB II
PEMBAHASAN
PROCESS DESCRIPTION AND CONTROL

2.1       APAKAH PROSES ITU ?
2.1.1    Pengertian Proses     
                        Proses adalah keadaan ketika sebuah program sedang di eksekusi. Saat komputer berjalan, terdapat banyak proses yang berjalan secara bersamaan. Sebuah proses dibuat melalui system call create-process yang membentuk proses turunan ( child process) yang dilakukan oleh proses induk ( parent process). Proses turunan tersebut juga mampu membuat proses baru sehingga semua proses ini pada akhirnya membentuk pohon proses.
                        Ketika sebuah proses dibuat maka proses tersebut dapat memperoleh sumber-daya seperti waktu CPU, memori, berkas, atau perangkat I/O. Sumber daya ini dapat diperoleh langsung dari sistem operasi, dari proses induk yang membagi-bagikan sumber daya kepada setiap proses turunannnya, atau proses turunan dan proses induk berbagi sumber-daya yang diberikan sistem operasi.
Pengelolaan Proses
Proses perlu dikelola karena dalam sebuah proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. Sumber daya tersebut dapat berupa CPU time, memori, berkas-berkas, dan perangkat-perangkat I/O.
Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan managemen proses seperti :
•           Pembuatan dan penghapusan proses pengguna dan sistem                            proses.
•           Menunda atau melanjutkan proses.
•           Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi.
•           Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi.
•           Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.
                        Perkembangan sistem komputer mendatang adalah menuju ke sistem multi- processing, multiprogramming, terdistribusi dan paralel yang mengharuskan adanya proses-proses yang berjalan bersama dalam waktu yang bersamaan.  Hal demikian merupakan masalah yang perlu perhatian dari perancang sistem operasi. Kondisi dimana pada saat yang bersamaan terdapat lebih dari satu proses disebut dengan kongkurensi (proses-proses yang kongkuren).
                        Proses-proses yang mengalami kongkuren dapat berdiri sendiri (independen)  atau dapat saling berinteraksi, sehingga membutuhkan sinkronisasi atau koordinasi proses yang baik.

            2.1.2    Process and Process Control Blocks
                        Setiap proses dalam sebuah sistem operasi mendapatkan sebuah PCB (Process Control Block) yang memuat informasi tentang proses tersebut, yaitu: sebuah tanda pengenal proses (Process ID) yang unik dan menjadi nomor identitas, status proses, prioritas eksekusi proses dan informasi lokasi proses dalam memori. Prioritas proses merupakan suatu nilai atau besaran yang menunjukkan seberapa sering proses harus dijalankan oleh prosesor. Proses yang memiliki prioritas lebih tinggi, akan dijalankan lebih sering atau dieksekusi lebih dulu dibandingkan dengan proses yang berprioritas lebih rendah. Suatu sistem operasi dapat saja menentukan semua proses dengan prioritas yang sama, sehingga setiap proses memiliki kesempatan yang sama. Suatu sistem operasi dapat juga merubah nilai prioritas proses tertentu, agar proses tersebut akan dapat memiliki kesempatan lebih besar pada eksekusi berikutnya (misalnya: pada proses yang sudah sangat terlalu lama menunggu eksekusi, sistem operasi menaikkan nilai prioritasnya).
                        Awalnya sistem komputer hanya diperbolehkan menjalankan satu program dalam satu waktu. Program ini memiliki kontrol penuh terhadap sistem, dan memiliki akses ke semua sumber daya sistem.Kebutuhan ini menghasilkan gagasan dari sebuah proses, yang merupakan program dalam eksekusi.Proses adalah unit kerja dalam sistem time-sharing modern.
                        Sistem Operasi diharapkan semakin kompleks oleh penggunanya. Sebuah sistem karena terdiri dari kumpulan proses: Operasi-sistem proses mengeksekusi kode sistem, dan proses mengeksekusi kode pengguna. Semua proses ini berlangsung bersamaan dengan meggunakan CPU multiplexing. Dengan beralih CPU antara proses, sistem operasi dapat membuat komputer lebih produktif.
            Mari kita andaikan bahwa prosesor mulai mengeksekusi program kode, dan kami lihat ini entitas melaksanakan sebagai suatu proses. Pada setiap titik waktu tertentu, sementara program ini melaksanakan, proses ini dapat secara unik ditandai oleh jumlah elemen, termasuk yang berikut:
•      Identifier
       Sebuah pengenal unik yang terkait dengan proses ini, untuk      membedakannya dari semua proses lainnya.
•      state
       Jika proses yang sedang dijalankan, itu adalah dalam keadaan   berjalan.
•      Prioritas
       Prioritas tingkat relatif ke proses lainnya.
•      Program counter
       Alamat instruksi berikutnya dalam program yang akan dieksekusi.
•      Memori pointer  
       pointer ke Termasuk kode program dan data yang terkait dengan          proses ini, ditambah blok  memori bersama dengan proses lainnya.
•      Konteks data
       Ini adalah data yang ada dalam register dalam prosesor sedangkan       proses mengeksekusi.
•      I / O informasi status
       Termasuk beredar I / O permintaan, I / O perangkat (misalnya, tape drive) yang d itugaskan untuk proses ini, daftar file yang        digunakan oleh proses, dan sebagainya.
• Akuntansi informasi
      
meliputi  jumlah waktu prosesor dan clock waktu yang digunakan,       batas waktu, nomor rekening, dan sebagainya 


Informasi dalam daftar sebelumnya disimpan dalam struktur data, biasanya disebut blok kontrol proses (Gambar 3.1), yang dibuat dan dikelola oleh OS. Titik signifikan tentang blok kontrol proses adalah bahwa hal itu mengandung cukup informasi sehingga bahwa adalah mungkin untuk mengganggu proses yang berjalan dan kemudian selanjutkan eksekusi seakan interupsi itu tidak occurred.The proses kontrol blok adalah kuncinya  alat yang memungkinkan OS untuk mendukung beberapa proses dan menyediakan untuk multiprocessing. Ketika suatu proses terganggu, arus nilai-nilai dari program counter dan register prosesor (data konteks) yang disimpan dalam bidang yang sesuai dari blok kontrol proses yang sesuai, dan keadaan proses ini berubah menjadi beberapa nilai lainnya, seperti diblokir atau siap (dijelaskan kemudian). OS sekarang bebas untuk menaruh beberapa proses lain dalam keadaan berjalan. Program counter dan konteks data untuk proses ini dimuat ke register prosesor dan proses ini sekarang mulai mengeksekusi. Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa proses yang terdiri dari kode program dan data yang terkait ditambah blok kontrol proses. Untuk komputer prosesor tunggal, pada waktu tertentu, di paling banyak satu proses pelaksanaan dan proses yang dalam keadaan berjalan.

2.2       PROCESS STATES
                        Seperti hanya dibahas, untuk program yang akan dieksekusi, proses, atau tugas, diciptakan untuk itu program. Dari prosesor sudut pandang, itu menjalankan instruksi dari repertoar dalam beberapa urutan ditentukan oleh nilai-nilai perubahan dalam program counter register. Seiring waktu,  program counter bisa merujuk ke kode dalam program-program berbeda yang adalah bagian dari proses yang berbeda. Dari sudut pandang program individu, yang eksekusi melibatkan urutan instruksi dalam program itu. Kita bisa mencirikan perilaku proses individual dengan membuat daftar urutan instruksi yang melaksanakan proses itu. Seperti sebuah daftar disebut sebagai jejak proses. Kita bisa mencirikan perilaku prosesor dengan menunjukkan bagaimana jejak-jejak dari berbagai proses disisipkan. Kami mengasumsikan bahwa OS hanya memungkinkan proses untuk melanjutkan eksekusi untuk maksimal enam siklus instruksi, setelah itu terganggu; ini mencegah setiap proses tunggal dari waktu memonopoli prosesor, enam pertama instruksi dari proses yang dijalankan, diikuti dengan time-out dan pelaksanaan beberapa kode di operator, yang melaksanakan enam instruksi sebelum.
                        Didalam Status Proses ada dua macam model yaitu model proses dua status dan model proses lima status
            2.2.1    A Two-State Process Model (Model Proses Dua Status)
Proses dapat berada pada salah satu dari dua status
–       Berjalan (running) berarti program sedang melaksanakan         perintah dan sedang dieksekusi serta proses exit
–       Not-running berarti program tidak dalam proses eksekusi        melainkan persiapan akan dieksekusi

            2.2.2    A Five-State Model (Model Proses Lima Status)
Model proses lima status diantaranya adalah
·         New adalah Proses sedang dikerjakan/dibuat.
·         Running adalah Instruksi sednag dikerjakan.
·         Waiting adalah Proses sedang menunggu sejumlah kejadian untuk terjadi (seperti sebuah penyelesaian I/O atau penerimaan sebuah tanda/signal).
·         Ready adalah Proses sedang menunggu untuk ditugaskan pada sebuah prosesor.
·         Terminated adalah Proses telah selsesai melaksanakan tugasnya/mengeksekusi.
Keadaan diagram yang berkaitan dangan keadaan tersebut dijelaskan pada gambar dibawah ini :

                        Gambar diatas menunjukkan kemungkinan terjadinya proses transisi diantaranya sebagai berikut:
·         Null -New : Sebuah proses baru yang dibuat untuk menjalankan sebuah event terjadi program
·         New -Ready : proses akan berpindah ke tempat yang baru siap ketika sudah siap untuk melakukan proses tambahan. Kebanyakan sistem menetapkan beberapa batas berdasarkan jumlah proses yang ada atau jumlah memori virtual berkomitmen untuk proses yang ada.
·         Ready – Running : Ketika waktu untuk memilih menjalankan proses OS memilih salah satu proses di siap state. Pekerjaan ini yang menjadwal atau memberangkatkan.
·         Running -Exit : proses yang sedang berjalan diakhiri oleh OS jika proses menunjukkan bahwa ia telah selesai atau jika aborts.
·         Running – Ready :alasan yang paling umum untuk transisi ini adalah proses yang berjalan telah mencapai batas maksimum yang diijinkan untuk terganggu waktu pelaksanaan hampir semua sistem operasi multiprogramming menentukan jenis waktu yang tepat.
·         Running -Blocked : Sebuah proses diletakkan di Diblokir jika permintaan sesuatu yang harus menunggu. Permintaan untuk OS biasanya dalam bentuk sistem layanan panggilan yaitu panggilan dari program untuk menjalankan prosedur yang merupakan bagian dari sistem operasi kode.
·         Blocked -Ready : Sebuah proses blokir tersebut akan dipindahkan yang Siap saat acara yang telah menunggu terjadi.
·         Ready -Exit : Untuk jelasnya, transisi ini tidak akan ditampilkan pada diagram . Dalam beberapa sistem induk dapat proses setiap saat Juga jika induk terminates dihentikan maka semua proses yang terkait dengan induk tersebut akan dihentikan.
·         Blocked – Exit : Komentar di bawah item sebelumnya berlaku.

2.3       PROCESS DESCRIPTION
                        OS mengendalikan kegiatan dalam sistem komputer. Jadwalnya dan mengirimkan proses untuk dieksekusi oleh prosesor, mengalokasikan sumber daya untuk diproses,dan menanggapi permintaan dari pengguna proses untuk layanan dasar. Pada dasarnya, kita dapat berpikir tentang OS sebagai kesatuan yang mengelola penggunaan sumber daya sistem oleh proses.
                        Dalam sebuah lingkungan multiprogram,ada sebuah penomoron didalam proses (p1,p2,…,pn) yang telah di buat dan berada di memori virtual.Setiap proses, selama pelaksanaannya, perlu mengakses sumber daya system tertentu, termasuk prosesor, perangkat I/O, dan memori utama. Pada gambar ini, proses P1 berjalan, setidaknya bagian dari proses  dalam memori utama, dan memiliki control pada dua perangkat I/O.Proses P2 juga di memori utama tapi diblokir menunggu untuk perangkat I/O dialokasikan untuk P1. Proses Pn telah bertukar keluar dan oleh karena itu ditangguhkan.
                        Kami menjelaskan rincian pengelolaan sumber daya ini oleh OS atas nama proses di kemudian  chapters.Disini kita prihatin dengan pertanyaan yang lebih mendasar:Informasi apa yang OS butuhan untuk mengontrol proses dan mengelola sumber daya untuk mereka?
2.3.1    Struktur Pengendalian Sistem Operasi
                        Jika OS adalah untuk mengelola proses dan sumber daya, ia harus memiliki informasi tentang status saat ini dari setiap proses dan sumber daya. Pendekatan universal untuk memberikan informasi ini secara langsung: OS membangun dan menjaga tabel pada usaha  yang ditunjukkan pada Gambar 3.11, yang menunjukkan empat jenis berbeda dari tabel dipelihara oleh OS : memori, I / O, file, dan proses.Meskipun rincian akan berbeda dari satu OS ke yang lain, pada dasarnya, semua sistem operasi menjaga informasi dalam empat kategori.
                        Tabel memori yang digunakan untuk melacak kedua memori utama (nyata) dan sekunder (virtual). Beberapa memori utama ini dicadangkan untuk digunakan oleh OS; sisanya yang tersedia untuk digunakan oleh proses.Proses yang dipelihara pada memori sekunder menggunakan semacam memori virtual atau mekanisme swapping sederhana.Tabel memori harus berisi informasi berikut:
·         Alokasi memori utama untuk proses
·         Alokasi memori sekunder untuk proses
·         Semua perlindungan atribut dari blok memori utama atau virtual, seperti proses yang dapat mengakses daerah tertentu memori bersama.
·         Setiap informasi yang dibutuhkan untuk mengelola memori virtual
Kami memeriksa struktur informasi untuk manajemen memori secara rinci di bagian  3.
                        I/O tabel   digunakan oleh OS untuk mengelola perangkst I/O dan saluran dari sistem komputer.Pada waktu tertentu,perangkat I/O mungkin tidak tersedia atau ditugaskan untuk proses tertentu.Jika sebuah operasi I/O sedang berlangsung,OS perlu mengetahui status operasi I/O dan lokasi dalam memori utama yang digunakan sebagai sumber atau tujuan dari transfer I/O.I/O manajemen dijelaskan dalam Chapter 11.
                        OS juga dapat mengurus tabel file.Table-tabel ini memberikan informasi tentang keberadaan file, lokasi mereka pada memori sekunder,status saat ini mereka,dan atribut lainnya.Banyak, jika tidak semua, informasi ini dapat diurus dan digunakan oleh sistem manajemen file,dalam hal ini OS  memiliki  sedikit atau tidak pengetahuan tentang file.Dalam sistem operasi lain, banyak detail dari manajemen file yang dikelola oleh OS itu sendiri.Topik ini dibahas dalam Chapter 12.
                        Akhirnya,OS harus mengurus tabel proses untuk mengelola proses.Sisa dari bagian ini adalah dikhususkan untuk pemeriksaan tabel proses yang diperlukan.Sebelum melanjutkan ke diskusi ini, dua poin tambahan harus dibuat. Pertama,meskipun Gambar 3.11  menunjukkan empat set yang berbeda  dari tabel,harus jelas bahwa tabel ini harus dihubungkan atau cross-referenced dalam beberapa mode.Memori, I / O, dan file yang    dikelola atas nama proses,jadi pasti ada beberapa referensi ke sumber daya tersebut, secara langsung atau tidak langsung,dalam tabel proses.File-file yang disebutkan dalam tabel file yang diakses melalui perangkat I/O dan akan,pada beberapa kali,berada di memori  utama atau virtual.Tabel itu sendiri harus dapat diakses oleh OS dan oleh karena itu tunduk pada manajemen memori.
                        Kedua, bagaimana OS tahu untuk membuat tabel di tempat pertama?Jelasnya,OS harus memiliki beberapa pengetahuan tentang lingkungan dasar,seperti berapa banyak memori utama yang ada, apa perangkat I/O-nya dan apa pengidentifikasian  mereka, dan segera.Ini adalah masalah dari konfigurasi.yakni,ketika OS dinyalakan,harus memiliki akses kebeberapa data konfigurasi yang mendefinisikan lingkungan dasar,dan data ini harus dibuat di luar OS,dengan bantuan manusia atau oleh beberapa perangkat lunak autoconfiguration.


            2.3.2    Struktur control proses
                        Pertimbangkan apa OS harus tahu jika itu untuk mengelola dan mengendalikan proses. Pertama,harus tahu dimana proses berada,dan kedua,harus mengetahui atribut dari proses yang diperlukan untuk  manajemen(misalnya, proses ID dan proses state).
                        Lokasi Proses  Sebelum kita dapat berurusan dengan pertanyaan tentang di mana proses berada atau apa atribut-atributntanya,kita harus menyelesaikan sebuah pertanyaan yang lebih mendasar:Apa manifestasi fisik dari sebuah proses? Minimal,sebuah process harus mencakup program atau  seperangkat program yang akan dieksekusi.
                        Terkait dengan program ini adalah satu set data untuk variabel lokasi lokal dan global dan setiap   konstanta yang didefinisikan. Dengan demikian,proses akan terdiri dari setidaknya memori yang cukup untuk menangani program dan data dari proses itu.Selain itupelaksanaan program biasanya melibatkan tumpukan (lihat Lampiran 1B) yang digunakan untuk melacak prosedur panggilan dan parameter passing antara prosedur.Akhirnya, setiap proses memiliki keterkaitan dengan sejumlah atribut yang digunakan oleh OS untuk proses control. Biasanya, koleksi atribut disebut sebagai Blok kontrol proses.
                        Tabel 3.4 Typical Elements of a Process Image

User data
Bagian dimodifikasi dari space.May pengguna termasuk data program, area tumpukan pengguna,dan program yang dapat dimodifikasi.
User program
Program yang akan di eksekusi.
Stack
Setiap proses memiliki satu atau lebih last-in-first-out (LIFO) tumpukan terkait dengan itu.
Tumpukan digunakan untuk menyimpan parameter dan memanggil alamatuntul prosedur  dan sistem.
Process Control Block
Data yang di butuhkan oleh OS untuk Proses (liat tabel 3.5)
  

 
                        Lokasi image process akan tergantung pada skema manajemen memori yang digunakan.Dalam kasus  yang paling sederhana,Image process diurus sebagai sebuah blok memori, yang berdekatan,atau kontinyu.Blok ini dipelihara dalam memori sekunder,biasanya disk. Sehingga OS dapat mengelola  proses,setidaknya sebagian kecil dari gambar yang harus diurus dalam memori utama.Untuk menjalankan proses, seluruh process image harus dimuat ke memori utama atau setidaknya memori virtual.Dengan demikian,OS perlu  mengetahui lokasi dari setiap proses pada disk dan,untuk setiap proses seperti yang ada di memori utama, lokasi proses yang di memori utama.Kami melihat variasi  yang sedikit lebih kompleks pada skema ini dengan OS CTSS,dalam Bab2.Dengan CTSS,ketika proses  ditukar, bagian dari process image dapat tetap berada dalam memori utama.Dengan demikian, OS harus melacak bagian mana dari gambar setiap prosesnya yang masih ada di memori utama.
                        Sistem operasi modern menganggap hardware paging memungkinkan memori fisik yang tidak berdekatan untuk mendukung sebagian proses residen.Pada waktu tertentu,sebagian dari process image dapat di lakukan di memori utama, dengan sisanya dalam memori sekunder.Oleh karena itu, proses tabel yang dilakukan oleh OS harus menunjukkan lokasi setiap halaman masing-masing process image.
                        Gambar 3.11 menggambarkan struktur informasi lokasi dengan cara berikut.Ada tabel proses utama dengan satu entri untuk setiap proses. Setiap entri berisi,setidaknya,sebuah pointer ke process image. Jika process image mengandung beberapa blok,informasi ini terkandung langsung dalam tabel proses utama atau tersedia dengan cross-reference ke entri dalam tabel memori.Tentu saja,  penggambaran ini adalah bersifat umum;sebuah OS tertentu akan memiliki cara sendiri untuk mengatur informasi lokasi.
                        Atribut proses Sebuah sistem multiprogramming canggih membutuhkan banyak informasi tentang  setiap proses yang besar.Seperti telah dijelaskan, informasi ini dapat dianggap berada di blok kontrol proses.Sistem yang berbeda akan mengatur informasi ini dalam berbagai cara,dan beberapa contoh ini muncul di akhir bab ini dan berikutnya.Untuk sekarang,mari kita cukup menjelajahi jenis informasi yang mungkin bisa digunakan untuk sebuah OS tanpa mempertimbangkan secara rinci bagaimana informasi itu terorganisasi.



Tabel 3.5 Element khusus Blok Kontrol Proses

Proses Identifikasi

Identifiers
Pengidentifikasi numerik yang dapat disimpan dengan blok kontrol proses meliputi
·   pengidentifikasi dari proses ini
·   pengidentifikasi  dari proses yang menciptakan proses ini (proses induk)
·   User pengidentifikasi
·    
Processor State Information

User-Visible Register
Sebuah user-visible register adalah salah satu yang dapat direferensikan dengan menggunakan bahasa mesin yang dieksekusi prosesor ketika di user mode.Biasanya, ada 8-32 dari register ini, meskipun beberapa implementasi RISC memiliki lebih dari 100.

Kontrol dan Status Register

Ini adalah berbagai register prosesor yang digunakan untuk mengendalikan operasi processor.Ini termasuk:
·   Program counter:Berisi alamat instruksi berikutnya yang akan diambil
·   Kondisi Kode:Hasil dari aritmatika atau operasi  logis terbaru (misalnya, tanda, nol, membawa, sama, overflow)
·   Informasi status:Termasuk intrupsi tanda diaktifkan/dinonaktifkan, mode eksekusi

Stack Pointer

Setiap proses memiliki satu atau lebih last-in-first-out (LIFO) tumpukan sistem yang terkait dengan itu. Tumpukan digunakan untuk menyimpan parameter dan memanggil alamat-alamat untuk panggilan prosedur dan sistem. Stack pointer mengarahkan ke atas tumpukan.

Proses Kontrol Informasi

Penjadwalan danState Informasi
Ini adalah informasi yang dibutuhkan oleh sistem operasi untuk menjalankan fungsi penjadwalan.Item khusus informasi:-Proses state:Mendefinisikan kesiapan dari proses yang akan dijadwalkan untuk eksekusi (misalnya,berjalan, siap, menunggu,dihentikan).-Prioritas:Satu atau lebih daerah dapat digunakan untuk menggambarkan prioritas penjadwalan process.Inbeberapa sistem,beberapa nilai yang   diperlukan  (misalnya, standar, saat ini, tertinggi diijinkan).-Penjadwalan-informasi terkait:Hal ini akan tergantung pada algoritma penjadwalan yang digunakan.Contohnya jumlah waktu bahwa proses telah menunggu dan jumlah waktu bahwa proses dieksekusi terakhir kali berjalan.-event:Identitas acara proses ini menunggu sebelum dapat dilanjutkan.
Penataan Data
Sebuah proses dapat dikaitkan dengan proses lain dalam antrian, cincin,atau beberapa struktur lain.Sebagai contoh,semua proses dalam keadaan menunggu tingkat prioritas tertentu dapat dihubungkan  dalam antrian.Sebuah proses mungkin menunjukkan Induk-anak(pencipta-dibuat)hubungan dengan proses lain.Blok kontrol proses dapat berisi petunjuk ke proses lain untuk mendukung struktur ini.
interprocess Komunikasi
Berbagai tanda,sinyal,dan pesan dapat diasosiasikan dengan komunikasi antara dua proses yang independen.Beberapa atau semua informasi ini dapat dipertahankan di blok kontrol proses.
Keistimewaan proses
Proses diberikan hak istimewa dalam hal memori yang dapat diakses dan jenis instruksi yang yang dapat dieksekusi.Disamping,hak istimewa mungkin berlaku untuk penggunaan utilitas sistem dan layanan.
Manajemen memori
Bagian ini mungkin termasuk petunjuk ke segmen dan/atau tabel halaman yang menjelaskan memori virtual ditugaskan untuk proses ini.
Kepemilikan dan Pemanfaatan Sumber Daya
Sumber daya yang dikendalikan
oleh proses mungkin diindikasikan,seperti membuka file.Sebuah history pemanfaatan prosesor atau sumber daya lainnya juga dapat dimasukkan,informasi ini mungkin diperlukan oleh penjadwal.
 
                         Tabel 3.5 berisi daftar kategori khusus dari informasi yang diperlukan oleh OS untuk setiap proses. Anda mungkin agak terkejut dengan jumlah informasi yang diperlukan. Ketika Anda mendapatkan  apresiasi yang lebih besar dari tanggung jawab dari OS,daftar ini akan muncul lebih masuk akal.
                        Kita dapat mengelompokkan informasi proses kontrol blok ke dalam tiga kategori umum:
·         Process identification
·         Processor state information
·         Process control information
                        Mengenai Process identification,di hampir semua sistem operasi, masing-masing proses diberikan sebuah nomer pengidentifikasian yang unik, yang hanya mungkin indeks ke table proses utama (Gambar 3.11),jika tidak harus ada pemetaan yang memungkinkan OS untuk menemukan tabel yang sesuai berdasarkan proses pengidentifikasian.pengidentifikasian ini berguna dalam beberapa cara. Banyak tabel lainnya dikontrol oleh OS dapat menggunakan proses pengidentifikasi untuk lintas referensi tabel proses.Sebagai contoh,tabel memori dapat diatur sehingga memberikan peta memori utama dengan indikasi dari proses yang ditugaskan untuk setiap region.Referensi yang sama akan muncul di I/O dan tabel file. Ketika proses  berkomunikasi dengan satu sama lain, proses pengidentifikasian menginformasikan OS dari tujuan komunikasi tertentu.ketika proses diizinkan untuk membuat proses lainnya, pengidentifikasi menunjukkan induk dan turuan dari setiap proses.
                        Selain ini proses pengidentifikasi ini,proses dapat ditugaskan user indentifier yang menunjukkan  pemakai  yang bertanggung jawab untuk pekerjaan itu.
                        Informasi State Prosesor terdiri dari isi register prosesor.Sementara proses berjalan, tentu saja,  informasi yang berada dalam register.Ketika suatu proses terganggu, semua informasi register ini harus disimpan sehingga bisa di kembalikan ketika proses lanjutan eksekusi. Sifat dan jumlah register yang terlibat tergantung pada desain prosesor. Biasanya, set register akan mencakup pengguna-terlihat  register,register kontrol dan status, dan stack pointers.hal ini dijelaskan dalam Bab 1.
                        Dari catatan khusus,semua desain prosesor termasuk sebuah register atau set register,sering dikenal sebagai program status word (PSW), yang berisi informasi status.PSW biasanya berisi kode-kode kondisi serta informasi status lainnya.Sebuah contoh yang baik dari sebuah PSW yakni prosesor Pentium, disebut sebagai register EFLAGS (ditunjukkan dalam Gambar 3.12dan Tabel 3.6).Struktur ini digunakan oleh semua OS(termasuk UNIX dan Windows) berjalan pada prosesor Pentium.

Control Bits

AC (Alignment check)Set jika sebuah kata atau doubleword ditujukan pada batas nonword atau nondoubleword.

ID (Identification flag)Jika bit ini dapat diatur dan dibersihkan, prosesorini mendukung instruksi CPUID. Instruksi ini menyediakan informasi tentang vendor,keluarga,dan model.

RF (Resume flag)Memungkinkan programmer untuk menonaktifkan men-debug pengecualian sehingga instruksi dapat dimulai kembali setelah pengecualian men-debug tanpa segera menyebabkan pengecualian debug lain.

IOPL (I/O privilege level)Bila diatur, menyebabkan prosesor untuk menghasilkan pengecualian pada semua akses ke perangkat I/O  selama operasi protected mode.

DF (Direction flag)Menentukan apakah string instruksi pemrosesan kenaikan atau penurunan16-bit setengah-register SI dan DI(untuk operasi 16-bit) atau 32-bit register ESI dan EDI (untuk 32-bit operasi).

IF (Interrupt enable flag)Bila diatur, prosesor akan mengenali interupsi eksternal.
TF (Trap flag)bila diatur, menyebabkan interupsi setelah pelaksanaan setiap instruksi. Ini digunakan untuk debugging.

 
Tabel 3.6 Pentium EFLAGS Register Bits




Operating Mode Bits
NT (Nested task flag)
Menunjukkan bahwa tugas saat ini bersarang dalam tugas lain dalam operasi protected mode.
VM (Virtual 8086 mode)
Memungkinkan programmer untuk mengaktifkan atau menonaktifkan modus virtual 8086,yang menentukan apakah prosesor berjalan sebagai mesin 8086.
VIP (Virtual interrupt pending)
Digunakan dalam mode virtual 8086 untuk menunjukkan bahwa satu atau lebih interupsi sedang menunggu layanan.
VIF (Virtual interrupt flag)
Digunakan dalam mode virtual 8086 yang bukan IF
Condition Codes
AF (Auxiliary carry flag)
Merupakan membawa atau meminjam antara setengah-byte dari sebuah aritmatika 8-bit atau operasi logika dengan menggunakan register AL.
CF (Carry flag)
Menunjukkan membawa kita atau meminjam ke posisi bit paling kiri mengikuti operasi aritmatika.juga dimodifikasi oleh beberapa shift dan operasi memutar.
OF (Overflow flag)
Menunjukkan overflow aritmetika setelah penambahan atau pengurangan.
PF (Parity flag)
Paritas hasil dari aritmatika atau operasi logika. 1 menunjukkan paritas genap; 0 menunjukkan paritas ganjil.
SF (Sign flag)
Menunjukkan tanda hasil dari sebuah aritmatika atau operasi logika.
ZF (Zero flag)
Menunjukkan bahwa hasil dari operasi aritmatika atau logika adalah 0.
 
 



















Kategori utama ketiga dari informasi di blok kontrol proses dapat disebut, karena menginginkan nama yang lebih baik,process control information.Ini adalah informasi tambahan yang diperlukan oleh OS untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan berbagai proses yang aktif.Bagian terakhir dari  Tabel 3.5 menunjukkan ruang lingkup informasi ini. Saat kita meneliti rincian fungsi sistem operasi di bab-bab berikutnya, kebutuhan untuk berbagai item pada daftar ini harus menjadi jelas.
                        Gambar 3.13 menunjukkan struktur gambar proses di memori virtual. Setiap gambar proses terdiri dari sebuah blok kontrol proses,tumpukan pengguna,ruang alamat privat proses, dan setiap ruang alamat lain yang membagi proses dengan proses lainnya.pada gambar itu,setiap proses gambar muncul sebagai  proses berbagai  alamat bersebelahan.Dalam pelaksanaannya, ini tidak mungkin terjadi, itu akan tergantung pada skema  memori manajemen dan bagaimana cara struktur kontrol  diorganisasi oleh OS.
                        Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.5,blok kontrol proses dapat berisi informasi penataan, termasuk petunjuk yang memungkinkan menghubungkan blok kontrol proses.Dengan demikianantrian yang dijelaskan di bagian sebelumnya dapat dilaksanakan sebagai daftar blok kontrol proses yang terkait .Sebagai contoh, struktur  antrian  Gambar  3.8a bisa diimplementasikan seperti yang disarankan pada Gambar 3.14.
                        Peran Blok Kontrol Proses Blok kontrol proses adalah struktur data yang paling penting dalam sebuah OS.Setiap blok kontrol proses berisi semua informasi tentang proses yang diperlukan oleh OS.Blok-blok dibaca dan/atau dimodifikasi oleh hampir setiap modul di OS,  termasuk mereka yang terlibat dengan penjadwalan,alokasi sumber daya, pengolahan intrupsi,dan pemantauan kinerja dan analisis. Satu dapat mengatakan bahwa himpunan blok kontrol proses mendefinisikan keadaan OS.
Hal ini membawa desain isu penting.Sejumlah rutinitas dalam OS akan memerlukan akses ke informasi di blok kontrol proses. Penyediaan akses langsung ke tabel ini tidak sulit. Setiap proses  dilengkapi dengan ID yang unik,dan ini dapat digunakan sebagai indeks ke dalam tabel petunjuk ke  blok kontrol proses.Kesulitan bukan mengakses melainkan perlindungan.Dua masalah ini sendiri:
·               Sebuah bug dalam rutinitas tunggal, seperti sebuah interrupt handler,dapat merusak proses kontrol blok,yang bisa menghancurkan kemampuan system untuk mengelola proses yang terkena dampak itu.
·               Sebuah perubahan desain dalam struktur atau semantik dari blok kontrol proses dapat  mempengaruhi sejumlah modul di OS.
                        Masalah-masalah ini dapat diatasi dengan mewajibkan semua rutinitas di OS untuk pergi melalui pengendali rutin,satu-satunya pekerjaannya adalah untuk melindungi blok kontrol proses,dan yang  mana adalah arbiter tunggal untuk membaca dan menulis blok ini.Tradeoff dalam penggunaan  rutin seperti melibatkan isu-isu kinerja dan sejauh mana sisa  dari software sistem dapat dipercaya untuk menjadi benar.

2.4       PROCESS CONTROL
                   Sistem kontrol proses terdiri atas sekumpulan piranti-piranti dan peralatan­peralatan elektronik yang mampu menangani kestabilan, akurasi, dan mengeliminasi transisi status yang berbahaya dalam proses produksi. Masing­masing komponen dalam sistem kontrol proses tersebut memegang peranan pentingnya masing-masing, tidak peduli ukurannya. Misalnya saja, jika sensor tidak ada atau rusak atau tidak bekerja, maka sistem kontrol proses tidak akan tahu apa yang terjadi dalam proses yang sedang berjalan.
Kebanyakan prosesor mendukung setidaknya dua mode eksekusi. Instruksi tertentu hanya dapat dilakukan dalam mode yang lebih istimewa. Ini akan mencakup membaca atau mengubah kontrol register, seperti kata status program; primitif instruksi I / O, dan instruksi yang berhubungan dengan manajemen memori. Selain itu, daerah-daerah tertentu dari memori hanya dapat diakses dalam modus yang lebih istimewa.
Modus yang kurang-hak istimewa ini sering disebut sebagai modus pengguna, karena program pengguna biasanya akan mengeksekusi dalam mode ini. Modus yang lebih istimewa yang disebut sebagai mode sistem, mode kontrol, atau mode kernel. Istilah terakhir ini mengacu pada kernel dari OS, yang mana dia adalah bagian dari OS yang meliputi fungsi sistem penting. Tabel 3.7 berisi daftar fungsi biasanya ditemukan pada kernel dari OS.



Tabel 3.7 Fungsi yang khas dari sebuah Kernel Sistem Operasi
Proses Manajemen
• Proses penciptaan dan pengakhiran
• Proses penjadwalan dan pengiriman
• Perpindahan antar proses
• Proses sinkronisasi dan dukungan untuk interprocess komunikasi
• Manajemen blok kontrol proses
 Manajemen Memori
• Alokasi ruang alamat untuk proses
• pertukaran
• Halaman dan manajemen segmen
 I / O Manajemen
penyangga manajemen
• Alokasi saluran I / O dan perangkat untuk proses
 Dukungan Fungsi
• Interrupt penanganan
• Akuntansi
• Pemantauan
                        Alasan untuk menggunakan dua mode harus jelas. Hal ini diperlukan untuk melindungi OS dan tabel sistem operasi kunci, seperti blok kontrol proses, dari interferensi oleh program pengguna. Dalam modus kernel, perangkat lunak memiliki kontrol penuh terhadap prosesor dan semua instruksi, register, dan memori. Tingkat kontrol ini tidak perlu dan untuk keselamatan tidak diinginkan untuk program pengguna.
                        Dua pertanyaan muncul: Bagaimana prosesor tahu di mana modus itu harus melaksanakan dan bagaimana mode berubah? Mengenai pertanyaan pertama, biasanya ada bit dalam program status word (PSW) yang menunjukkan modus eksekusi. Bit ini berubah dalam menanggapi peristiwa tertentu. Biasanya, ketika pengguna membuat panggilan ke layanan sistem operasi atau ketika interupsi memicu pelaksanaan rutin sistem operasi, modus diatur ke mode kernel dan setelah kembali dari layanan ke proses pengguna, modus diatur ke mode pengguna. Sebagai contoh, mempertimbangkan prosesor Intel Itanium, yang mengimplementasikan 64-bit IA-64 arsitektur. Prosesor memiliki processor status register (PSR) yang mencakup 2-bit cpl (current privilege level) bidang. Tingkat 0 adalah tingkat yang paling istimewa, sementara tingkat 3 adalah tingkat paling sedikit istimewa. Sebagian besar sistem operasi, seperti Linux, gunakan tingkat 0 untuk kernel dan satu tingkat lainnya untuk mode pengguna. Ketika sebuah interrupt terjadi, prosesor membersihkan sebagian besar bit dalam PSR, termasuk bidang cpl. Hal ini secara otomatis mengatur cpl ke tingkat 0. Pada akhir rutin interupsi-penanganan, instruksi terakhir yang dijalankan adalah IRT (interrup return). Instruksi ini menyebabkan prosesor untuk mengembalikan PSR dari program terganggu, yang mengembalikan tingkat hak istimewa dari program itu. Urutan serupa terjadi ketika aplikasi tempat panggilan sistem. Untuk Itanium, sebuah appli-kation tempat panggilan sistem dengan menempatkan identifier sistem panggilan dan argumen sistem panggilan di area yang telah ditetapkan dan kemudian mengeksekusi instruksi khusus yang memiliki efek mengganggu eksekusi pada tingkat pengguna dan mentransfer kontrol ke kernel .
ProsesPenciptaan
Pada Bagian 3.2, kita telah membahas peristiwa-peristiwa yang mengarah pada penciptaan proses baru. Setelah membahas struktur data yang terkait dengan proses, kita sekarang dalam sition po-untuk menggambarkan secara singkat langkah-langkah yang terlibat dalam benar-benar menciptakan proses.
Setelah OS memutuskan, untuk alasan apapun, untuk membuat proses baru, dapat melanjutkan sebagai berikut:
1.      Menetapkan pengidentifikasi proses unik untuk proses baru. Pada saat ini, entri baru akan ditambahkan ke tabel proses utama, yang berisi satu entri per proses.
2.      Mengalokasikan ruang untuk proses. Ini mencakup semua elemen dari gambar proses. Dengan demikian, OS harus tahu berapa banyak ruang yang dibutuhkan untuk ruang alamat pengguna pribadi (program dan data) dan pengguna stack. Nilai-nilai ini dapat diberikan secara default didasarkan pada jenis proses, atau mereka dapat diatur berdasarkan permintaan pengguna pada saat penciptaan lapangan kerja. Jika suatu proses melahirkan oleh proses lain, proses induk dapat melewati nilai-nilai yang diperlukan untuk OS sebagai bagian dari permintaan proses penciptaan. Jika ada ruang alamat yang ada untuk dibagi oleh proses baru, yang sesuai link-usia harus diset. Akhirnya, ruang untuk blok kontrol proses harus dialokasikan.
3.      Inisialisasi blok kontrol proses. Bagian proses identifikasi berisi ID dari proses ini ditambah sesuai ID lainnya, seperti bahwa dari proses induk. Negara Bagian informasi prosesor biasanya akan diinisialisasi dengan entri yang paling nol, kecuali untuk program counter (set ke entry point program) dan stack pointer sistem (digunakan untuk menentukan batas-batas proses stack). Proses kontrol porsi informasi diinisialisasi berdasarkan standar standar val-nilai ditambah atribut yang telah diminta untuk proses ini. Misalnya, proses negara biasanya akan diinisialisasi ke Siap atau Siap / Suspend. Prioritas mungkin diatur secara default untuk prioritas terendah kecuali permintaan eksplisit dibuat untuk prioritas yang lebih tinggi. Awalnya, proses tersebut mungkin tidak memiliki sumber daya sendiri (I / O device, file) kecuali ada permintaan eksplisit untuk ini atau kecuali mereka inher-ited dari orangtua.
4.      Mengatur hubungan yang sesuai. Sebagai contoh, jika OS aintains setiap antrian penjadwalan sebagai linked list, maka rocess baru harus dimasukkan dalam daftar Siap atau Siap / Suspend.
5.      Buat atau memperluas struktur data lainnya. Sebagai contoh, OS dapat mempertahankan sebuah file akuntansi pada setiap proses yang akan digunakan selanjutnya untuk penagihan dan / atau tujuan penilaian kinerja.
Proses Switching
            Secara sepintas, fungsi proses switching tampaknya akan menjadi mudah. Pada suatu saat , proses yang berjalan terganggu dan OS memberikan proses lain ke keadaan yang sedang berjalan dan merubah kontrol atas proses tersebut. Namun, masalah beberapa desain dibangkitkan. Pertama, apa peristiwa memicu switch proses? Masalah lainnya adalah bahwa kita harus mengenali perbedaan antara switching modus dan proses switching. Akhirnya, apa yang harus lakukan untuk OS struktur berbagai data di bawah kontrol untuk mencapai switch proses?Kapan Beralih Proses Sebuah switch proses dapat terjadi setiap saat bahwa OS telah memperoleh kontrol dari proses yang sedang berjalan. Tabel 3.8 menunjukkan peristiwa yang mungkin memberikan kontrol ke OS.
                        Pertama, mari kita pertimbangkan interupsi sistem. Sebenarnya, kita dapat membedakan, sebagai sistem banyak, dua jenis sistem interupsi, salah satunya adalah hanya disebut sebagai interupsi, dan lainnya sebagai jebakan. Yang pertama adalah karena beberapa jenis dari peristiwa itu adalah mantan-ternal dan independen dari proses yang sedang berjalan, seperti penyelesaian operasi I / O. Yang terakhir ini berkaitan dengan kesalahan atau kondisi kekecualian yang dihasilkan dalam proses sedang berjalan, seperti upaya akses file ilegal. Dengan interupsi biasa, kontrol pertama ditransfer ke interrupt handler, yang melakukan beberapa rumah tangga dasar dan kemudian cabang ke rutin OS yang berkaitan dengan jenis tertentu dari interupsi yang telah terjadi. Contoh meliputi:
•      Jam menyela: OS menentukan apakah proses yang sedang berjalan telah melaksanakan untuk unit maksimum waktu, disebut sebagai waktu slice. Artinya, irisan waktu adalah waktu maksimum bahwa suatu proses dapat mengeksekusi sebelum terganggu. Jika demikian, proses ini harus beralih ke keadaan siap dan proses lain dikirim. 
•      I / O menyela: OS menentukan apa yang saya / tindakan O telah terjadi. Jika I / O ac-tion merupakan sebuah acara yang satu atau lebih proses yang menunggu, maka OS bergerak semua proses diblokir sesuai dengan status Siap (dan Diblokir / Suspend proses untuk status Siap / Suspend). OS kemudian harus memutuskan apakah akan melanjutkan eksekusi dari proses saat ini di negara Menjalankan atau untuk mendahului proses bahwa untuk proses dengan prioritas lebih tinggi siap.
•      Memori kesalahan: prosesor pertemuan referensi alamat memori virtual untuk kata yang tidak ada di memori utama. OS harus membawa dalam blok (halaman atausegmen) dari memori yang berisi referensi dari memori sekunder untuk memori utama. Setelah permintaan I / O dikeluarkan untuk membawa di blok memori, proses dengan kesalahan memori ditempatkan dalam keadaan diblokir; OS kemudian per-bentuk saklar proses untuk melanjutkan eksekusi proses lain. Setelah de-bapak blok dibawa ke dalam memori, proses yang ditempatkan dalam status Siap. 
                        Dengan perangkap, OS menentukan apakah kesalahan atau kondisi pengecualian adalah fatal. Jika demikian, maka proses yang sedang berjalan adalah pindah ke negara Keluar dan switch proses terjadi. Jika tidak, maka tindakan dari OS akan tergantung pada sifat kesalahan dan desain OS. Ini mungkin mencoba beberapa prosedur pemulihan atau hanya memberitahu pengguna. Ini mungkin melakukan switch proses atau melanjutkan proses yang sedang berjalan.
                        Akhirnya, OS dapat diaktifkan oleh panggilan pengawas dari program yang sedang dieksekusi. Sebagai contoh, proses pengguna berjalan dan instruksi yang dijalankan permintaan operasi I / O, seperti file yang terbuka. Panggilan ini menghasilkan transfer ke ROU-tine yang merupakan bagian dari kode sistem operasi. Penggunaan sistem panggilan dapat menempatkan proses pengguna di negara Diblokir.
                        Modus Switching Dalam Bab 1, kita membahas pencantuman tahap interupsi sebagai bagian dari siklus instruksi. Ingatlah bahwa, dalam tahap mengganggu, prosesor memeriksa untuk melihat apakah ada interrupt yang tertunda, ditunjukkan dengan adanya sinyal interupsi. Jika tidak ada interupsi yang tertunda, prosesor hasil ke tahap mengambil dan mengambil instruksi berikutnya dari program saat ini dalam proses saat ini. Jika-dalam terrupt sedang menunggu, prosesor melakukan hal berikut: 
1.         Ini set program counter untuk alamat awal dari program interrupt handler.
2.         Itu beralih dari mode pengguna ke mode kernel sehingga kode pengolahan interupsi mungkin termasuk instruksi privileged.
                        Prosesor sekarang hasil untuk tahap mengambil dan mengambil instruksi pertama dari program interrupt handler, yang akan mengganggu layanan. Pada titik ini, biasanya, konteks dari proses yang telah terganggu akan disimpan ke dalam blok kontrol proses dari program terganggu.
                        Satu pertanyaan yang mungkin sekarang terjadi kepada Anda adalah, Apa yang merupakan konteks yang disimpan? Jawabannya adalah bahwa ia harus menyertakan informasi yang dapat diubah oleh eksekusi interrupt handler dan yang akan dibutuhkan untuk melanjutkan pro-gram yang terputus. Dengan demikian, bagian dari blok kontrol proses yang disebut sebagai prosesor informasi negara harus diselamatkan. Ini mencakup program counter, register prosesor lainnya, dan informasi stack.
                        Apakah hal lain perlu dilakukan? Itu tergantung pada apa yang terjadi berikutnya. Interrupt handler biasanya sebuah program singkat yang melakukan tugas-tugas dasar yang berhubungan dengan interrupt. Misalnya, me-reset bendera atau indikator bahwa sinyal adanya interrupt. Ini dapat mengirim sebuah pengakuan dengan entitas yang menerbitkan antar-rupt, seperti modul I / O. Dan mungkin melakukan beberapa rumah tangga dasar yang berhubungan dengan efek dari peristiwa yang menyebabkan mengganggu. Sebagai contoh, jika mengganggu berkaitan dengan suatu acara I / O, interrupt handler akan memeriksa kondisi kesalahan. Jika kesalahan telah terjadi, interrupt handler dapat mengirim sinyal ke proses yang awalnya kembali quested operasi I / O. Jika interupsi adalah dengan jam, kemudian pawang akan menyerahkan kontrol ke operator, yang akan ingin lulus kontrol untuk proses lain menjadi penyebab potongan waktu yang dialokasikan untuk proses yang sedang berjalan telah kedaluwarsa.
                        Bagaimana dengan informasi lain di blok kontrol proses? Jika ini antar-rupt harus diikuti dengan beralih ke proses lain, maka beberapa pekerjaan perlu dilakukan. Namun, dalam sebagian besar sistem operasi, terjadinya interrupt tidak berarti switch proses. Ada kemungkinan bahwa, setelah interrupt handler telah dieksekusi, proses yang sedang berjalan akan melanjutkan eksekusi. Dalam hal ini, semua yang diperlukan adalah untuk menyimpan informasi negara prosesor saat interrupt terjadi dan mengembalikan informasi yang ketika kontrol dikembalikan ke program yang sedang berjalan. Biasanya, fungsi tabungan dan memulihkan dilakukan di hardware.
                        perubahan keadaan proses itu jelas, maka, bahwa saklar modus adalah sebuah konsep yang berbeda dari yang dari saklar proses Sebuah switch modus dapat terjadi tanpa chang-ing keadaan proses yang saat ini dalam keadaan Menjalankan. Dalam hal itu, penghematan konteks dan selanjutnya restoral melibatkan sedikit overhead. Namun, jika rently skr-proses yang berjalan akan dipindahkan ke negara bagian lain (Siap, Diblokir, dll), maka OS harus membuat perubahan substansial dalam lingkungannya. Langkah-langkah yang terlibat dalam sebuah saklar proses penuh adalah sebagai berikut:
1.         Simpan konteks prosesor, termasuk program counter dan register lainnya.
2.         Update blok kontrol proses dari proses yang saat ini dalam keadaan Menjalankan.Ini termasuk mengubah keadaan dari proses tersebut ke salah satu negara-negara lain (Siap, Diblokir; Siap / Suspend; atau Keluar). Bidang lain yang relevan juga harus diperbarui, termasuk alasan untuk meninggalkan negara Menjalankan dan informasi akuntansi.
3.         Pindahkan blok kontrol proses dari proses ini ke antrian yang sesuai (Siap; Diblokir di Acara i; Siap / Suspend).
4.         Pilih proses lain untuk eksekusi, topik ini dibahas di Bagian Empat.
5.         Update blok kontrol proses dari proses yang dipilih. Ini termasuk mengubah keadaan dari proses ini ke Running.
6.         Update data struktur manajemen memori. Hal ini mungkin diperlukan, tergantung pada bagaimana terjemahan alamat dikelola; topik ini dibahas di Bagian Tiga.
7.         Kembalikan konteks prosesor dengan yang ada pada saat proses se-lected terakhir beralih keluar dari negara Menjalankan, dengan memuat dalam sebelumnya nilai-nilai dari program counter dan register lainnya.
Demikian lah proses switch, yang melibatkan perubahan keadaan, membutuhkan usaha lebih dari satu mode switch.
           
2.5       EXECUTION OF THE OPERATING SYSTEM
                        Dalam Bab 2, kita menunjukkan dua fakta menarik tentang sistem operasi:
        OS fungsi dalam cara yang sama sebagai perangkat lunak komputer biasa, dalam arti bahwa OS adalah seperangkat program dieksekusi oleh prosesor.
         OS sering melepas kontrol dan tergantung pada prosesor untuk kembali ke  kontrol OS.
                        Jika OS adalah hanya kumpulan program dan jika dijalankan oleh prosesor seperti program lain, adalah OS proses? kalau begitu, bagaimana bisa dikendalikan? Ini menarik pertanyaan telah menginspirasi sejumlah pendekatan desain. Gambar 3.15 ilustrasi berbagai pendekatan yang ditemukan dalam berbagai operasi kontemporersistem.
Nonprocess Kernel           
Satu pendekatan tradisional, umum pada banyak sistem operasi yang lebih tua, adalah untuk mengeksekusi kernel dari OS luar proses apapun (Gambar 3.15a) Dengan pendekatan ini,ketika proses yang sedang berjalan terganggu atau masalah panggilan atasan, konteks modus dari proses ini disimpan dan kendali dilewatkan ke kernel. OS memiliki wilayah sendiri memori untuk menggunakan dan menumpuk sistem sendiri untuk mengendalikan panggilan prosedur dan kembali. OS dapat melakukan fungsi yang diinginkan dan mengembalikan konteks mengganggu proses, yang menyebabkan eksekusi untuk melanjutkan dalam proses pengguna terganggu. Srbagai alternatif, OS dapat menyelesaikan fungsi menyelamatkan tempat dari proses dan melanjutkan jadwal dan pengiriman proses lain. Apakah ini terjadi tergantung pada alasan untuk gangguan dan keadaan pada saat itu.
                        Bagaimanapun juga, titik kunci di sini adalah bahwa konsep proses dianggap hanya berlaku untuk program-program pengguna. Kode sistem operasi dieksekusi sebagai terpisah entitas yang beroperasi pada privileged mode.
Execution within User Processes(Eksekusi dalam Proses Pengguna)
                        Yang umum dengan sistem operasi alternatif pada komputer yang lebih kecil (PC, workstation) adalah untuk menjalankan hampir semua perangkat lunak OS dalam konteks proses pengguna.Melihat adalah bahwa OS adalah terutama kumpulan rutinitas yang pengguna melakukan panggilan ke berbagai fungsi, dieksekusi dalam lingkungan proses pengguna. Ini diilustrasikan pada Gambar 3.15b. Pada suatu titik tertentu, OS adalah mengelola proses n bayangan. Setiap gambar tidak hanya mencakup daerah diilustrasikan pada Gambar 3.13, tetapi juga program, data, dan stack daerah untuk program kernel.
                        Gambar 3.16 menunjukkan gambar struktur proses khas untuk strategi ini. Memisahkan  tumpukan kernel digunakan untuk mengatur panggilan / kembali sementara proses ini dalam mode kernel. Sistem operasi kode dan data berada dalam ruang alamat bersama dan dibagi oleh semua proses pengguna.
                        Ketika panggilan interupsi, perangkap, atau pemanggilan terjadi, prosesor ditempatkan dalam modus kernel dan kontrol dilewatkan ke OS. Untuk lulus kontrol dari program user ke OS, modus konteks disimpan dan beralih modus terjadi ke operasi sistem rutin. Namun, eksekusi tetap berada dalam proses pengguna saat ini. Jadi, sebuah saklar proses tidak dilakukan, hanya beralih modus yang sama dalam proses.
                        Jika OS, setelah menyelesaikan pekerjaannya, menentukan bahwa proses saat ini harus terus berjalan, kemudian beralih modus resume program terganggu dalam proses saat ini. Ini adalah salah satu keuntungan utama dari pendekatan ini: Seorang pengguna program telah terganggu untuk mempekerjakan beberapa sistem operasi, dan kemudian kembali Diasumsikan, dan semua ini telah terjadi tanpa menimbulkan dua proses perubahan. Jika, bagaimanapun, itu ditentukan bahwa sebuah saklar proses terjadi bukan kembali ke program sebelumnya melaksanakan, kemudian kontrol dilewatkan ke proses beralih rutin. kebiasaan ini mungkin atau mungkin tidak mengeksekusi dalam proses saat ini, tergantung pada desain sistem. Pada beberapa titik, bagaimanapun, proses saat ini harus ditempatkan dalam keadaan nonrunning dan proses lain yang ditunjuk sebagai proses yang berjalan. Selama fase ini, secara logis paling nyaman untuk melihat eksekusi seperti yang terjadi luar dari semua proses.
                        Dengan cara, ini tampilan dari OS yang luar biasa. Sederhananya, pada titik-titik tertentu diwaktu, proses akan menyimpan informasi negara tersebut, memilih proses lain untuk lari dariantara mereka yang siap, dan melepaskan kontrol untuk proses tersebut. Alasan ini adalah bukan situasi yang sewenang-wenang dan memang kacau adalah bahwa selama waktu kritis, kode yang dijalankan dalam proses pengguna berbagi kode sistem operasi dan tidak pengguna kode. Karena konsep modus pengguna dan modus kernel, pengguna tidak dapat mengganggu dengan atau mengganggu rutinitas sistem operasi, meskipun mereka melaksanakan di lingkungan proses pengguna. Hal ini semakin mengingatkan kita bahwa ada perbedaan antara konsep proses dan program dan bahwa hubungan antara dua tidak 12:59. Dalam proses, baik program pengguna dan sistem operasi program mungkin mengeksekusi, dan program sistem operasi yang mengeksekusi dengan variabel proses pengguna ous adalah identic.
Process-Based Operating System(Proses Berbasis Sistem Operasi)
                        Alternatif lain, diilustrasikan pada Gambar 3.15c, adalah untuk menerapkan OS sebagai koleksi dari proses sistem. Seperti pada pilihan lain, perangkat lunak yang merupakan bagian dari kernel mengeksekusi dalam mode kernel. Dalam kasus ini, bagaimanapun, fungsi kernel utama diselenggarakan sebagai proses terpisah. Sekali lagi, mungkin ada sejumlah proses kecil  beralih kode yang dieksekusi di luar proses apapun.
                        Pendekatan ini memiliki beberapa keunggulan. Ini membebankan desain program discipline yang mendorong penggunaan OS modular dengan minim, antarmuka bersih diantara modul. Selain itu, beberapa fungsi operasi sistem yang tidak kritis mudah diimplementasikan sebagai proses terpisah. Sebagai contoh, kita sebutkan sebelumnya program monitor yang mencatat tingkat pemanfaatan berbagai hasil (prosesor, memori, saluran) dan tingkat kemajuan pengguna proses dalam sistem. Karena program ini tidak menyediakan pelayanan-tertentu wakil untuk setiap proses aktif, hanya dapat dipanggil oleh OS. Sebagai proses, fungsi dapat dijalankan pada tingkat prioritas yang ditugaskan dan interleaved dengan lainnya proses di bawah kendali operator. Akhirnya, menerapkan OS sebagai satu set proses ini berguna dalam lingkungan multiprosesor atau multicomputer, di mana beberapa layanan sistem operasi dapat dikirimkan ke berdedikasi processors, meningkatkan kinerja.

2.6       SECURITY ISSUE
                        Sistem informasi saat ini merupakan sumber daya penting, mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing, kompetensi utama dan dalam keberlangsungan hidup dari suatu organisasi. Kenyamanan, kemudahan dan keuntungan yang dijanjikan dalam setiap pengembangan dan implementasi suatu sistem informasi, disadari juga sebagai upaya yang menjadikan atau menempatkan sistem informasi semakin rentan akan potensi ancaman. Sehingga menjadi suatu prinsip dasar bahwa dalam pengelolaan sistem informasi juga harus diimbangi dengan perhatian yang serius terhadap keamanan sistem informasi. Keamanan sistem informasi disadari merupakan salah satu bagian yang penting dalam melakukan pengelolaan sistem informasi. Prinsip-prinsip kerahasiaan, integritas dan ketersediaan data dan informasi (confidentiality, integrity and availability) menjadi taruhan utama dalam setiap upaya-upaya pengamanan terhadap sistem informasi. Kebijakan, prosedur, teknik dan mekanisme keamanan harus mampu menjamin sistem informasi dapat terlindungi dari berbagai potensi ancaman yang mungkin timbul atau setidaknya mampu mengurangi kerugian yang diderita apabila ancaman terhadap sistem informasi teraktualisasi.

2.6.1    System Acess Threat
                        Ancaman keamanan sistem informasi adalah aksi yang terjadi baik dari dalam sistem maupun dari luar sistem yang dapat mengganggu keseimbangan sistem informasi.
Sumber Ancaman Keamanan Sistem Informasi
                        Timbulnya ancaman dapat dipicu oleh suatu kondisi dari sumber ancaman. Sumber ancaman dapat muncul dari kegiatan pengolahan informasi yang berasal dari 3 hal utama, yaitu (1) Ancaman Alam; (2) Ancaman Manusia, dan (3) Ancaman Lingkungan.
                        Organisasi yang membutuhkan daftar dari sumber ancaman, perlu melakukan hubungan dengan badan-badan atau sumber-sumber yang berhubungan dengan keamanan, seperti misalnya sumber ancaman dari alam diharapkan hubungan dengan BMG yang menangani masalah alam, atau pihak intelijen atau media massa yang dapat mendeteksi sumber ancaman dari manusia. Hasil output dari ancaman ini merupakan pernyataan atau daftar yang berisikan sumber ancaman yang mungkin dapat mengganggu sistem secara keseluruhan.
                        Ancaman yang berasal dari manusia memiliki karakteristik tersendiri, serta memiliki alasan tersendiri dalam melakukan gangguan terhadap sistem informasi yang ada. Adapun alasan yang timbul dari ancaman manusia ini dapat di definisikan dalam tabel berikut :
Sumber Ancaman
Alasan
Aksi yang timbul
Hacker, Cracker
·         Tantangan
·         Ego
·         Memberontak
·         Hacking
·         Social Engineering
·         Gangguan sistem
·         Akses terhadap system
Kriminal
·         Perusakan informasi
·         Penyingkapan informasi secara ilegal
·         Keuntungan moneter
·         Merubah data
·         Tindak Kriminal
·         Perbuatan curang
·         Penyuapan
·         Spoofing
·         Intrusi atas system
Teroris
·         Surat kaleng
·         Perusakan
·         Peledakan
·         Balas dendam
·         Bom/terror
·         Perang informasi
·         Penyerangan sistem
·         Penembusan atas sistem
·         Tampering system
Mata-mata
·         Persaingan usaha
·         Mata-mata ekonomi
·         Pencurian informasi
·         Social engineering
·         Penembusan atas system
Orang dalam Organisasi
·         Keingintahuan
·         Ego
·         Mata-mata
·         Balas dendam
·         Kelalaian kerja
·         Surat kaleng
·         Sabotase atas sistem
·         Bug sistem
·         Pencurian/penipuan
·         Perubahan data
·         Virus, trojan, dll
·         Penyalahgunaan komputer

            2.6.2    Countermeasures
                        Dalam konteks keamanan sistem informasi, upaya-upaya yang bersifat pencegahan terhadap potensi ancaman yang mungkin timbul menjadi penekanan yang sangat penting, selain upaya pendeteksian kejahatan terhadap sistem informasi dan upaya pemulihan sistem informasi. Pencegahan menjadi penting karena pencegahan dapat menghindarkan pengelola atau pemilik sistem informasi dari timbulnya kejahatan, kerugian yang lebih besar dan upaya atau biaya yang besar dalam upaya melakukan deteksi, atau pun upaya menempuh proses hukum dan recovery terhadap sistem informasi yang rusak.
                        Dalam satu hasil global survey diketahui bentuk pencegahan yang umum dilakukan atau dijalankan oleh organisasi,  Firewall dan software anti virus merupakan trend keamanan sistem informasi saat ini, masih mendominasi dan dipercaya oleh banyak organisasi dan para ahli keamanan sebagai pencegahan kejahatan terhadap sistem informasi yang efektif dan efisien. Lebih dari 95% responden mengimplementasi firewall dan software anti virus dalm strategi keamanan sistem organisasi mereka.

2.8       UNIX SVR4 PROCESS MANAGEMENT
                        Unix adalah nama sebuah system operasi yang asal mulanya dikembangkan pada laboratorium Bell, AT dan T. system operasi adalah perangkat lunak computer yang mengatur dan mengendalikan operasi dasar system computer. Unix terdiri atas sejumlah program ( daftar intruksi untuk memperoleh hasil tertentu ) yang dirancang untuk mengontrol interaksi antara fungsi-fungsi pada mesin yang beraras rendah dengan program aplikasi. Tugas dari system operasi diantaranya :
•        Melakukan fungsi manajemen system berkas
•        Mengendalikan sebagai sesumber pada system seperti Disk dan Printer
•        Membentuk penjadwalan proses-proses di dalam system beberapa sifat          dan keistimewaan yang terdapat pada unix ditunjukan pada gbr 1.1
Protabilitas
                        Jenis system dari notebook microcomputer ( PC ) , hingga main frame. Protabilitas berarti ketidakbergantungan pada suatu perangkat keras. Berarti pemakai tidak perlu terpaku pada satu vendor. Untuk beralih dari suatu unix ke unix lainnya.
Multiuser
                        Multiuser berarti sejumlah orang dapat menggunakan system secara bersamaan. UNIX mendukung keperluan :
•      Keuntungan dangan adanya sifat multiuser :
1.      Penghematan perangkat keras sebab perangkat keras ( misalnya :             Printer, Disk ) dapat dipakai oleh orang banyak
2.      Data dapat diakses oleh orang banyak secara serentak.
Multi tasking
                        Kemampuan system operasi yang dapat melaksanakan beberapa tugas pada saat bersamaan dinamakan Multi Tasking.
Sistem berkas yang Hierarkis
                        System berkas yang Hierarkis memungkinkan mengorganisasikan informasi atau data dalam bentuk yang mudah untuk mengaksesnya informasi-informasi yang dapat diatur.
Shell UNIX
                        Kemampuan shell mencakup dua hal :
1.    Modus interaktif dan
2.    Modus pemrograman
                        Pada modus pemrograman dapat menyusun suatu program yang berupa perintah yang biasa disebut skrip shell. Hal ini bermanfaat untuk menangani pekerjaan yang bersifat rutin.
Utilitas
                        Pada UNIX mempunyai tugas bermacam-macam antara lain:
1.    Manajemen berkas
2.    Penyunting berkas
3.    Perndukung pengembanga perangkat lunak
Masyarakat UNIX
Unix digunakan untuk memecahkan persoalan yang kompleks pada permasalahan statistic dan engineering.
Perkembangan Unix lepas dengan organisasi yang melakukan standarisasi :
•           ANSI
                        ANSI ( American National Standarts Institute ) Mempunyai peranan dalam dunia UNIX Institusi ini menyediakan standar pemrogaman C yang dibentuk melalui komite ANSI XJ311.
•      POSI X
                        POSI X (Portable operating system standart for computer environments) merupakan suatu komite dari IEEE (Institute of electrical and electronics engineers) yang mengeluarkan standar 1003.1 pada tahun 1986. standart ini berperan dalam menentukan standart system operasi yang portabel pada UNIX, terutama mengenal kernel Unix.
•      X/Open
                        X/Open adalah konsorsium. Internasional non-profit dari sejumlah pabrik computer, seperti Bull, ICI, Olivetti, Nixdorf. Philips dan Siemens didirikan pada tahun 1984. perusahaan computer. Pabrik computer Amerika seperti DEC, HP dan UNISYS serta AT dan T menjadi anggotanya. Tujuan dari kelompok yyang sangat berpengaruh di benua Eropa ini adalah mendenifisikan lingkungan untuk mendukung portabilitas perangkat lunak. Spesifikasi system terbuka yang dikeluarkan oleh organisasi ini adalah XPE ( X / Open pertability guide )
•      ISO
                        ISO ( Internasional Standarts Organization ) ikut mengembangkan beberapa standart terutama dalam lingkup komunikasi computer.
•      X-Consortium
                        Konsorsium ini membuat pedoman antar muka yang berdasarkan teknologi X-windows (Teknologi Windows pada UNIX-semacam Microsoft windows) di PC. Yang dikembangkan di Massachusetts Institute of Teknology.
•      AT Dan T
                        AT dan T mengeluarkan standart system V yang bisebut _SVID ( Sistem V Interface Definition ). Standart ini menyebutkan fasilitas-fasilitas pada UNIX yang dijamin tidak bakal berubah pada rilis-rilis mendatang.
Sejarah unix
                        Ken thompson dari laboratorium bell membuat versi awaldari unix dengan nama unics (Uni plexed information and computing servicess) suatu nama yang di pengaruhi oleh sistem opersi pendahulunya.MULtTICS (multifexed information and computing services) multics sendiri juga di ciptakan olek Ken Thompson dengan rekan2xnya versi pertama unix di selesaikan pada tahun 1969,din tulis dengan bahasab rakitan (assembly) pada komputer PDR 7 C sebuah komputer pengeluaran digital equipment corporation.
                        Pada tahun 1973 Ken Thompson danb Denis Ritche menulis ulang kernel bagian inti dari sistam v nix denaga bahasa C perkembangan inilah yang membuat unix kini dapat di terapkan pada berbagai mesi , mengingat (adalah bahasa yang mengingat portabel mudah di pindahkan).
pemakaian unix pada mesin lain di mulai pada tahun 1976/1977 saat itu Denis Ritce dan Stephen Johnson berhasil memindahkan sistem unix ke sistem interdata 8/32 hal inilah yang menjasdi tambak sejarah yang menunjukan keportabilitasan unix.
                        Sekitar tahun 1975, laboratorium memberikan unix ke universitas2x dengan imbalan yang sangat murah , salah satu universitas yang akhirnya melahirkan unix yang sangat populer adalah universitas catalonia , barkeley versi unixnya terkenal dengan nama BSD (barkeley software distribution) .
lisensi unix yang bersifat komersial di berikan pertama kalin oleh at dan t ke system onyx , sebuah perusahaan yangb di dirikan olehBOB mars dan kypmyers pada tahun 1978 saat itu unix di anggap sebagai sistem operasi yang ampuh untuk menangani system 16 bit.
                        Pada dekade 80 an unix berkembang dengan pesat termasuk pada pc yang terkenal oleh XENIX (santa cruz operation) yang merupakan sistem mikrosoft. Pada dekade ini pula lahir sistem v (1984 di kembangkan di computing science reshearce group , bell laboratoris , new jersey) yang menjadi kiblt proyek yang di sebut GNU LGNU`S not unix yang di kembangkan oleh yhe free soft ware kondation (FSF) tujuan dari proyek ini adalah membangun sistem secara unix yang bersifat bebas royalti bagi
pemrogran dan pengembang .Proyek inilah yang kemudian hari mendasari sistem



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

            Konsep yang paling pokok di dalam suatu modern OS adalah proses.Fungsi utama OS adalah untuk  menciptakan,mengatur,dan mengakhiri proses.Saat proses sedang aktif, OS harus melihat waktu yang dialokasikan untuk eksekusi oleh processor,mengkoordinir aktivitas mereka,memanage permintaan yang  konflik, dan mengalokasikan sistem resources ke proses.
            Untuk melaksanakan fungsi manajemen proses nya, OS memaintain uraian dari tiap proses, atau gambaran proses, yang meliputi ruang alamat di mana melaksanakan proses, dan PCB.  Semua itu ini berisi informasi  yang diperlukan oleh OS untuk mengatur proses, termasuk status sekarang nya, resource yang dialokasikan untuk itu,prioritas, dan data  relevan lain.
            Selama hidup nya,suatu proses berpindah antar beberapa state.Yang paling utama adalah Ready,Running, dan Blocked.Proses Ready adalah proses yang tidak dieksekusi sekarang tetapi telah siap untuk dieksekusi sesegera mungkin. Proses Running adalah proses yang sekarang sedang dieksekusi oleh Processor.Didalam suatu sistem multiple-processor, proses lebih dari satu dapat berada di state running.Suatu proses Blocked sedang menantikan penyelesaian beberapa event, seperti sebuah Operasi I/O.
            Sebuah proses Running dapat disela oleh suatu Interupt,yaitu suatu event yang terjadi di luar  proses itu  dan dikenali oleh processor,atau dilakakukan oleh  suatu sepervisor yang memanggil ke OS.Processor melaksanakan suatu mode switch,memindahkan kendali ke suatu sistem operasi rutin. Setelah itu OS menyelesaikan pekerjaan yang diperlukan,maka diperbolehkan memulai lagi proses yang di interupsi tadi atau pindah/ganti mengeksekusi proses-proses lainnya.









DAFTAR RUJUKAN

http://cahpecel89.wordpress.com/2010/04/11/3-2-status-proses/
http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/08/25/cyberlaw-ancaman-keamanan-sistem-informas/
Stallings, William. 2009. Operating System: Internal and Design Principles. 6th edition. Prentice Hall

0 komentar:

Posting Komentar