Rabu, 27 November 2013

10 Batu Permata Termahal Di Dunia



10 batu permata paling mahal di duniaBatu permata adalah sebuah mineral, batu yang dibentuk dari hasil proses geologi yang unsurnya terdiri atas satu atau beberapa komponen kimia yang mempunyai harga jual tinggi, dan diminati oleh para kolektor. Batu permata harus dipoles sebelum dijadikan perhiasan.
Berikut adalah 10 jenis batu permata termahal didunia,, silahkan disimak..

1
Perkiraan Harga : Rp. 70 Milyar
Merah adalah yang Moussaieff ditampilkan sebagai bagian dari Smithsonian’s “The Splendor of Diamonds” pameran, di samping De Beers Millennium Star dan The Heart of Eternity.
Moussaieff Merah yang dilaporkan telah ditemukan oleh seorang petani Brasil di Abaetezinho sungai pada tahun 1990, di sebuah daerah yang dikenal sebagai Paranaiba Alto yang memiliki reputasi sebagai sumber besar dan berwarna indah berlian.secara kasar, itu diyakini 13. 9 carats (2. 78 g).
Berlian ini dibeli dan dipotong oleh William Goldberg Diamond Corp, di mana ia pergi dengan nama aslinya Shield Merah. It is currently owned by Moussaieff Jewellers Ltd. Saat ini dimiliki oleh Moussaieff Jewellers Ltd
The Moussaieff Red Diamond is a diamond measuring 5 . 11 carats ( 1 . 022 g) with a triangular brilliant cut (sometimes called a trillion or a trilliant cut), rated in color as Fancy Red by the Gemological Institute of America. Merah yang Moussaieff Diamond adalah berlian berukuran 5. 11 karat (1. 022 g) dengan memotong sebuah segitiga yang brilian (kadang-kadang disebut trilliant triliun atau dipotong), diberi warna sebagai Fancy Red oleh Gemological Institute of America.
2
Perkiraan Harga : Rp. 160 Milyar

The Heart of Eternity adalah mengukur berlian 27. 64 karat (5. 528 g), warna dinilai sebagai “Fancy Vivid Blue” oleh Gemological Institute of America. The Heart of Eternity dipotong oleh Steinmetz Group, yang memiliki berlian sebelum menjual ke De Beers Group.
The Heart of Eternity adalah anggota kelas yang sangat langka berwarna berlian. Saat itu ditemukan di Premier Diamond Mine Afrika Selatan. Blue (Tipe IIb) account intan kurang dari 0. 1% dari output dari Premier tambang, yang merupakan satu-satunya tambang di dunia dengan produksi yang cukup biru berlian. Dari sepuluh berwarna berlian yang menarik tawaran tertinggi, enam dari sepuluh itu biru berlian, nilai-nilai rating setinggi $ 550, 000 menjadi $ 580, 000 per karat ($ 2750-2900 / mg).
The Heart of Eternity ini diresmikan pada bulan Januari 2000 sebagai bagian dari De Beers Millennium Jewels koleksi, yang mencakup Millennium Star. The Heart of Eternity adalah fitur dengan sepuluh berlian biru lainnya; koleksi berlian biru mencapai 118 karat (23. 6 g). De Beers Millennium Jewels yang ditampilkan di London’s Millennium Dome sepanjang 2000. Usaha pada 7 November 2000 mencuri koleksi digagalkan.
Selama pameran di Smithsonian, the Heart of Eternity ini tercatat pinjaman dari kolektor pribadi, sehingga menimbulkan spekulasi bahwa itu adalah suatu terjual selama pameran di Millennium Dome di London.
3
Perkiraan Harga : Rp. 3,5 Trilyun
Hope Dia-mond adalah besar, 45. 52 karat (9. 10 g), bertempat di Museum Sejarah Alam Smithsonian di Washington, DC Hope Diamond biru dengan mata telanjang karena jumlah jejak boron di dalam struktur kristal, tapi pameran fosfor merah di bawah sinar ultraviolet. Hal ini diklasifikasikan sebagai Tipe IIb berlian, dan terkenal karena dianggap menjadi kutukan.
4
Perkiraan Harga : Unestimated (Mungkin tak ternilai)
The Sancy, kuning pucat berlian dari 55. 23 karat (11. 05 g), pernah terkenal milik ke Great Mogul zaman kuno, tapi lebih cenderung asal India yang dipotong karena yang tidak biasa dengan standar Barat.
Berbentuk perisai batu terdiri dari dua back-to-back mahkota (yang khas bagian atas batu) tetapi tidak memiliki kemiripan apapun untuk sebuah paviliun (bagian bawah batu, di bawah ikat pinggang atau bagian tengah tubuh).
5
Perkiraan Harga : Rp. 250 Milyar
The Steinmetz Pink adalah berlian seberat 59. 60 karat (11. 92 gram), diberi warna sebagai Fancy Vivid Pink oleh Gemological Institute of America. The Steinmetz Pink adalah berlian terbesar yang diketahui telah diberi Vivid Pink. Sebagai akibat dari kelangkaan yang luar biasa ini, yang Steinmetz Group mengambil hati-hati 20 bulan untuk memotong Pink. Saat itu diperkenalkan di Monaco pada 29 Mei 2003, dalam sebuah upacara publik.
The Steinmetz Pink ini ditampilkan sebagai bagian dari Smithsonian’s “The Splendor of Diamonds” pameran, di samping De Beers Millennium Star, terbesar kedua di dunia (yang Centenary terbesar Diamond) atas warna (D) secara internal maupun eksternal tanpa cacat berlian berbentuk buah pir di 203. 04 karat (40. 608 g), the Heart of Eternity Diamond, yang 27. 64 karat (5. 582 g) hati-potongan berlian biru dan Moussaieff Red Diamond, di dunia Fancy Red terbesar yang diketahui berlian di 5. 11 karat (1. 102 g).
6
Perkiraan Harga : Rp. 1 Trilyun
De Beers Centenary Diamond, pada 273. 85 karat (54. 77 g), terbesar ketiga berlian telah diproduksi di Premier Mine. The Centenary Diamond digolongkan berdasarkan tingkat D warna sebagai warna oleh Gemological Institute of America, yang merupakan kelas tertinggi intan tidak berwarna dan secara internal maupun eksternal tanpa cela. Itu bernama Centenary Diamond seperti yang disajikan dalam kasar untuk Centennial.The Centenary Diamond ini diresmikan dalam bentuk akhir Mei 1991.
7
Perkiraan Harga : Unestimated (Ini salah satu dari permata mahkota british!)
Biasa dikenal “Gunung Cahaya” dari Persia, juga dieja Kohinoor, Koh-e Noor atau Koh-i-Nur adalah 105 karat (21. 6 g) berlian yang dulunya dikenal berlian terbesar di dunia. Para Kohinoor berasal di Golconda di negara bagian Andhra Pradesh di India. Hal ini milik berbagai Sikh, Mughal, dan penguasa Persia yang berperang dengan sengit di atasnya pada berbagai titik dalam sejarah dan merebut sebagai perang merusak waktu dan lagi. Setelah benar-benar mengabaikan Maharaja Ranjit Singh’s akan itu akhirnya disita oleh East India Company dan menjadi bagian dari Permata Mahkota Inggris ketika Perdana Menteri Inggris menyatakan Benjamin Disraeli Ratu Ratu Victoria India pada 1877. Ini adalah legenda bahwa siapa pun yang memiliki Koh-i-Noor menguasai dunia.
Kemungkinan kutukan yang berkaitan dengan kepemilikan dari berlian tanggal kembali ke teks Hindu yang berkaitan dengan penampilan dikonfirmasi pertama dari berlian tahun 1306:
“ He who owns this diamond will own the world, but will also know all its misfortunes. “Dia yang memiliki berlian ini akan memiliki dunia, tetapi juga akan mengetahui segala kemalangan. ” Hanya Allah, atau seorang wanita, dapat memakainya dengan bebas. “
8
Perkiraan Harga Rp. 164 Milyar

Wittelsbach Diamond yang juga dikenal sebagai Der Blaue Wittelsbacher adalah 35. 56 karat (7. 11 g) intan biru dengan VS 2 kejelasan yang telah dihargai oleh bangsawan Eropa selama berabad-abad. Itu telah menjadi bagian dari baik Austria dan Bavaria Mahkota permata.
Warna dan kejelasan telah dibandingkan dengan Hope Diamond. Berlian ukuran 24. 40 mm dengan diameter dan 8. 29 mm secara mendalam. 82 facet telah diatur dalam sebuah pola atipikal. Segi bintang pada mahkota yang terbelah secara vertikal dan paviliun memiliki enam belas jarum-seperti faset, diatur berpasangan, menunjuk ke arah luar dari segi culet.
9
Perkiraan Harga : 4 Trilyun
The Cullinan berlian kasar terbesar adalah berkualitas permata berlian yang pernah ditemukan, pada 3, 106. 75 karat (621. 35 g).
batu poles terbesar dari batu permata bernama Cullinan I atau Bintang Pertama Afrika, dan pada 530. 2 carats (106. 0 g) adalah berlian terbesar di dunia hingga tahun 1985 penemuan Golden Jubilee Diamond , 545. 67 karat (109. 13 g), juga dari Premier Mine. Cullinan Aku sekarang dipasang di kepala dengan tongkat kayu Salib. Permata terbesar kedua dari batu Cullinan, Cullinan II atau Bintang Kecil Afrika, di 317. 4 carats (63. 5 g), adalah berlian terbesar keempat di dunia. Kedua permata berada di Crown Jewels dari Kerajaan Inggris.
10
Perkiraan Harga : 30 Milyar
The Allnatt Diamond adalah berlian berukuran 101. 29 karat (20. 258 g) dengan bantal dipotong, dinilai dalam warna sebagai Fancy Vivid Kuning oleh Gemological Institute of America.Ini intan ini dinamai salah satu pemegang, Mayor Ernest Alfred Allnatt, seorang prajurit, olahragawan, seni pelindung dan penolong. Meskipun tidak diketahui secara tepat di mana berasal Allnatt, banyak ahli percaya bahwa hal itu mungkin ditemukan di tempat yang sekarang dikenal sebagai De Beers Diamond Mine Premier.
Allnatt asal-usul yang tidak diketahui sebelum beli Mayor Allnatt dari berlian di awal tahun 1950 s.Setelah membeli berlian, ia menugaskan Cartier untuk membuat pengaturan untuk itu.n Pengaturan terakhir adalah platinum bunga dengan lima kelopak, dua batang dan daun, semua diatur dengan berlian. The Allnatt ini diperjualbelikan di lelang Mei 1996 oleh Christie’s di Jenewa sebesar $ 3, 043, 496 US. Pada saat penjualannya di Allnatt adalah 102. 07 karat (20. 41 g). dan dinilai Fancy Intense Kuning. Setelah dijual kepada Siba Corporation, berlian itu kembali dipotong menjadi berat saat ini dan intensitas ditingkatkan sebagai hasilnya.

Pedoman Membeli Camera d-SLR

Bila anda bingung memilih antara Nikon atau Canon, mungkin ada baiknya untuk mampir ke tulisan saya.

Pedoman ini tidak akan membahas fasilitas kamera atau membandingkan fitur-fitur, mega-pixel dan semua spesifikasi kamera. Tulisan ini tidak akan menyarankan anda untuk membeli kamera apa. Tulisan ini tidak akan tidak akan membandingkan kamera X dengan kamera Y. Sudah banyak tulisan tentang hal itu di internet dan saya tidak berniat untuk menambah satu lagi.
Tulisan ini lebih berupa pedoman dalam mengelompokan kamera yang sesuai dengan kebutuhkan anda. Tulisan ini akan mencoba membantu anda mengambil keputusan yang terbaik dalam memilih dan membeli kamera DSLR. Tulisan ini hanyalah pedoman, petunjuk, saran, rekomendasi, guide, atau apalah namanya. Keputusan terakhir tetaplah anda yang memutuskan. Dalam tulisan ini, kami tidak akan merekomendasikan apapun.



SEDERHANANYA


Apabila anda ingin jawaban yang singkat, langkah pertama dalam membeli kamera D-SLR sebenarnya amat mudah. Anda tinggal tentukan jumlah uang yang akan anda belanjakan. Lalu tentukan merk apa yang anda nyaman. Pemilihan ini juga dipikirkan teman-teman anda memakai merk apa. Kalau anda berencana bisa pinjam-meminjam alat dan aksesoris ketika hunting bersama, pilih merk yang sama. Kalau anda ingin menjadi orang yang berbeda, ya tinggal pilih merk kamera yang berbeda dari teman anda. Selanjutnya, tinggal anda membeli kamera tersebut. Langkah ini yang paling sulit biasanya hehehehehe…..
Baik, itu versi pendeknya. Kalau mau versi panjangnya, kita mulai dengan membahas… .


Kelas Pengguna Kamera

Semua merk kamera D-SLR membagi konsumen mereka di kelas-kelas pengguna kamera. Pembagian kelas ini juga menentukan, harga yang mereka pasang untuk produk mereka di masing-masing kelas. Para produsen kamera biasanya membagi konsumen mereka menjadi beberapa kelompok:
- Profesional
- Semi Profesional
- Hobby
- Entry level


Canon 1D X – Professional Level Camera
 

Profesional adalah wartawan foto yang setiap hari dipanggil tugas untuk meliput dalam kondisi apapun, panas, hujan, badai pasir, di lapangan olah raga, atau bahkan di medan perang. Profesional adalah fotografer komersil yang melakukan pemotretan hampir setiap hari. Profesional adalah mereka yang melakukan pemotretan dengan bayaran premium. Profesional adalah mereka yang akan memakai kamera mereka hingga limitnya.
Kamera untuk pengguna ini didesain dengan ketahanan yang kuat dan tingkat kehandalan yang tinggi. Biasanya body-nya terbuat dari campuran metal, dengan tingkat kerapatan karet pelindung yang tinggi, sehingga dikatakan weather-proof (dapat dipakai dalam kondisi cuaca apapun termasuk dibawah hujan, akan tetapi tidak bisa dipakai menyelam karena tidak dikatakan water-proof). Fasilitas dan fitur-fiturnya dibuat amat beragam dengan akses terhadap fitur tersebut dibuat lebih mudah (diberi banyak sekali tombol akses untuk fasilitas). Fiturnya pun banyak yang bisa diatur sendiri, sehingga fotografer bisa memiliki banyak sekali pilihan untuk bekerja.

Karet Seal di Kamera Nikon D4
 

Semi-profesional adalah orang-orang yang memakai kamera mereka untuk mencari uang, akan tetapi tidak membutuhkan ketahanan kamera seperti mereka yang profesional. Fasilitas, kehandalan, dan ketahanan kamera mereka tidaklah perlu sekuat kamera profesional. Semi-profesional adalah fotografer pernikahan yang lebih banyak memakai kamera mereka pada akhir pekan. Semi-profesional adalah fotografer komersil yang memakai kameranya dalam kondisi terkontrol.
Hobby adalah orang-orang yang memakai kamera mereka untuk hobby mereka. Kamera dipakai untuk bersenang-senang dan melepas penat pekerjaan utama mereka. Kamera dipakai sekali-sekali atau mungkin setiap akhir pekan bersama teman-teman mereka.

Canon 1100D – Entry Level Camera
 

Sedangkan Entry Level adalah orang-orang yang baru saja ‘kenal’ dengan kamera. Entry level, seperti namanya, adalah tingkatan pemakai kamera yang baru ‘masuk’ ke dunia kamera. Hal ini dikarenakan harga kamera di kelas ini adalah harga yang paling murah dibanding kelas-kelas yang lain.
Fasilitas kamera untuk pengguna Entry Level biasanya diberikan yang dasar saja (dan beberapa fitur “penarik” untuk tujuan marketing). Body kameranya dibuat dari plastik, dengan ketahanan dan kehandalan yang dibuat cukup untuk pengguna level ini. Fasilitas dan fitur-fiturnya kebanyakan “disembunyikan” di dalam menu, sehingga untuk mengaksesnya harus melalui menu terlebih dahulu. Kamera di kelas ini tetap memiliki karet seal, akan tetapi tidak serapat kelas-kelas di atasnya. Sehingga kamera ini tidak bisa disebut weather-proof, walaupun ada beberapa temen yang tetap berani memakai kamera ini walaupun sedang hujan rintik-rintik.
Di antara kedua ujung spektrum pengguna Entry Level dan Professional, ada pengguna Hobby dan Semi-Profesional. Fasilitas, ketahanan body, serta desain dasarnya jelas berada diantara kamera kelas Profesional dan kamera kelas Entry Level. Pada rentang antara ini, model kamera yang ditawarkan amat beragam dengan fasilitas dan fitur yang juga amat beragam. Batasan antara kamera Hobby dan kamera Semi-Profesional amatlah kabur dan mengundang perdebatan.
Harap diingat bahwa produsen kamera tidak pernah secara eksplisit menyatakan bahwa mereka mengelompokan konsumen mereka dalam 4 kelompok itu saja. Mereka bisa saja memiliki lebih dari 4 (empat) produk dengan tingkat fasilitas dan fitur yang berbeda-beda. Semakin banyak pilihan, tentunya semakin banyak kemungkinan seorang pembeli bisa memilih yang lebih sesuai dengan kebutuhan (dan kantong) mereka.
Kebanyakan dari anda yang membaca tulisan ini, jatuh di katagori Entry Level atau Hobby. Mungkin, dengan kekuatan uang anda, anda bisa mengatakan kalau anda bisa memakai kamera Semi-Profesional atau bahkan kamera Profesional. Bisa saja dan tentu saja sah-sah saja kalau anda berencana membeli kamera yang terbaik dengan uang anda. Tulisan ini hanya memberikan pedoman dasar pasar kamera D-SLR seperti apa. Keputusan selanjutnya tetap terserah anda.

Merk

Sekarang ini, di pasaran D-SLR, ada 2 (dua) merk yang menguasai pasar kamera D-SLR 35mm. Keduanya adalah Nikon dan Canon. Mereka berdua menguasai hampir 80% pangsa pasar kamera D-SLR. 

Tentu saja, selain Nikon dan Canon, juga terdapat merk-merk lain yang memiliki kamera D-SLR yang juga cukup bagus. Mereka adalah Olympus, Sony, Pentax, dan Sigma. Dalam hal Sony, mereka mulai masuk pasar D-SLR setelah mereka membeli teknologi (dan bisnis) D-SLR yang dimiliki oleh Konica-Minolta. Konica-Minolta sendiri sekarang lebih memfokuskan pada bisnis digital imaging. Jadi, kamera sony dapat memakai lensa-lensa auto-focus milik Minolta. Sony juga memasok sensor untuk banyak model kamera D-SLR Nikon.

Grup Fanatik

Begitu anda memilih salah satu merk kamera, berarti anda sudah memilih sebuah paket sistem kamera. Berarti anda sudah memilih lensanya, memilih aksesorisnya, lengkap beserta komunitasnya. Fanatisme pengguna kamera di dunia terkadang bisa disamakan dengan fanatisme pemeluk agama.
Saya sendiri pemakai Nikon. Saya tidak pernah mengatakan (dengan serius) bahwa merk lain memiliki produk yang jelek. Saya memakai Nikon karena saya memang sudah sejak awal (pada jaman kamera film) sudah memakai kamera Nikon. Jadi, saya memang sudah terbiasa dan nyaman dengan Nikon. Memang saya sering bercanda dengan teman-teman dan menjelekkan merk teman saya yang berbeda dengan Nikon. Tapi itu hanya sebatas bercanda. Saya percaya penuh, merk-merk lain memiliki produk yang bagus juga. Hanya saja, saya lebih menyukai Nikon. Itu sama saja seperti saya mengatakan saya lebih menyukai sate ayam ketimbang soto.
Ketika memilih merk kamera, saya lebih menyarankan untuk menyamai merk kamera yang sudah dipakai oleh teman-teman dekat anda. Dengan memilih merk kamera yang sudah dipakai teman-teman dekat anda, koleksi alat anda (lensa dan flash) menjadi lebih beragam ketika anda bersama teman-teman anda hunting foto bersama. Anda bisa tukar-tukaran lensa.
Kecuali kalau anda berprinsip “Asal Beda”. Kalau prinsip anda, harus beda dengan teman anda, ya berarti pilihan anda sudah jelas bukan?

Teknologi

Dengan tingkat persaingan kamera yang seketat ini, bisa dikatakan kamera terbaru yang dipasarkan oleh sebuah produsen kamera memiliki teknologi yang paling baru yang dimiliki oleh produsen tersebut. Kamera baru artinya teknologi baru. Setiap produsen pasti berlomba-lomba untuk memberikan kamera dengan teknologi tertinggi yang dapat diberikan produsen tersebut pada kelas kamera yang bersangkutan.
Walaupun kebanyakan dari konsumen kamera adalah merupakan konsumen yang loyal terhadap sebuah merk kamera, kalau merk tersebut sudah terlalu lama tidak mengeluarkan model terbaru (dengan kata lain, tidak melakukan pengembangan teknologi), konsumen mereka ini bisa-bisa pindah merk. Kalau terlalu banyak yang pindah merk seperti itu tidak peduli seberapa besar sebuah merk, merk tersebut bisa-bisa colaps atau bahkan bangkrut (Contohnya Minolta, Konica, Kyocera).

Sensor Nikon D4 – 36MP, Full-Frame
 

Kita sebagai konsumen tinggal tenang-tenang saja. Dengan persaingan yang amat ketat itu, dapat dipastikan semua kamera yang dikeluarkan produsen akan memiliki yang teknologi tinggi dengan harga semurah mungkin yang mereka bisa berikan. Nasib dan kelangsungan hidup dari perusahaan-perusahaan kamera itu amat bergantung pada kamera yang mereka produksi dan pasarkan. Jadi, pastilah mereka memastikan bahwa kamera-kamera yang mereka pasarkan akan memiliki teknologi terbaru yang dapat bersaing dan memenuhi kebutuhan anda.
Semua model dan tipe kamera dari semua merk kamera D-SLR yang ada di pasaran sekarang, pasti bisa membantu anda membuat foto yang bagus. Sekarang pertanyaannya tinggal bagaimana anda memakai kamera itu, untuk membuat sebuah foto yang bagus. Teknologi pada akhirnya adalah sebuah alat. Kamera adalah alat untuk menangkap cahaya. Kamera (dan lensa) yang canggih akan membantu anda membuat foto yang bagus. Akan tetapi, bukan kamera anda yang menentukan anda mengambil foto yang bagus atau tidak. Andalah yang menentukan angle, komposisi, moment dan cahayanya. Tidak ada orang yang pernah bertanya pada pelukis, “Lukisan itu dibuat pakai kuas dan cat merk apa?”
Jadi, carilah kamera yang paling baru yang paling mungkin untuk kelas penggunaan anda dan kantong anda, untuk mendapatkan teknologi yang paling baru.

Feel

Anda dapat melakukan banyak riset terhadap fitur-fitur kamera yang ada di pasaran sekarang ini dengan membaca majalah, artikel internet, forum-forum diskusi, atau mailing-list. Bisa dikatakan, semua data tertulis mengenai sebuah kamera bisa anda dapatkan dengan mudah.
Setelah anda melakukan itu semua, saya amat sarankan agar anda tetap mencoba memegang kamera yang anda incar. Bahkan, apabila memungkinkan, anda pinjam dulu kamera tersebut dari teman anda atau tempat sewa kamera. Anda perlu mencoba memegang kameranya. Rasakan bagaimana handling dari kamera tersebut. Coba rasakan apakah anda nyaman dengan navigasi menu-nya. Coba potret dengan kamera tersebut, termasuk mencoba semua tombol yang ada di kamera tersebut.
7d grip Pictures, Images and Photos
 

Pada intinya, coba test-drive kamera yang anda incar. Ada banyak sekali fitur-fitur dan fasilitas yang tidak disebutkan dalam spesifikasi yang dipublikasikan oleh produsen kamera. Berat kamera perlu anda rasakan sendiri. Apakah ukuran dari kamera tersebut pas dengan genggaman tangan anda? Tidak cukup menentukan sebuah kamera, hanya dengan membaca hasil review dan spesifikasi yang ada di majalah atau internet. Anda perlu merasakannya sendiri.

Model Kamera

Setelah mengetahui tentang kelas-kelas kamera, bagaimana mengenali sebuah kamera berada di kelas yang mana? Langkah pertama, tentu saja dengan melihat harganya dan bandingkan dengan kemera-kamera lain yang satu merk dengan kamera tersebut. Selain harganya, kelas-kelas kamera bisa dilihat dari penamaan model-model kamera. Setiap produsen kamera memiliki cara penamaan tersendiri untuk membedakan kamera-kamera mereka pada di kelas yang mana.
Khusus untuk merk Nikon, kamera-kamera D-SLR mereka selalu diawali dengan huruf “D” lalu beberapa angka tergantung kelasnya. Kamera-kamera Nikon untuk:
- D1, D1x, D1h, D2X, D2H, D3, D3X, D3s and D4
- D700, D800 and D800e
- D100, D200, D300, D300s
- D70, D70s, D80, D90 and D7000
- D40, D40x, D50, D60, D5000 and D5100
- D3000, and D3100

Untuk kamera merk Canon, jenjang perbedaan kelas-kelas kamera mereka lebih lebar. Pada awalnya, mereka juga memakai huruf “D” di awal nama model kamera mereka, diikuti dengan beberapa digit angka. Akan tetapi, kemudian mereka merubahnya dengan meletakkan huruf “D” setelah beberapa digit angka. Hal ini hanya agak berbeda dengan saingan utamanya, Nikon (Nikon juga melakukannya untuk membedakan dengan Canon). Jadi, untuk kamera-kamera Canon, pengelompokkan kelas-kelas kamera mereka sebagai berikut (dari tingkat Professional hingga Entry Level):
- 1Ds, 1Ds Mk II, 1Ds Mk III, 1D X,
- 1D, 1D Mk II, 1D Mk II N, 1D Mk III, 1D Mk IV,
- 5D, 5D Mk II, 5D Mk III
- 7D
- D30, D60, 10D, 20D, 30D, 40D, 50D, 60D
- 300D, 350D, 400D, 450D, 500D, 550D, 600D, 650D
- 1000D, 1100D

Khusus untuk merk Olympus dan Sony, saya tidak terlalu mengikuti perkembangannya. Jadi pengelompokan kameranya tidak terlalu saya ketahui.

 

Olympus, mereka menggunakan huruf E untuk kamera-kamera mereka (dari tingkat Professional hingga Entry Level):
- E-1, E-3, E-5
- E-30
- E-500, E-510, E-520, E-620, E-600,
- E-300, E-330
- E-400, E-410, E-420, E-450,

Setelah bertahun-tahun Sony “mencari identitas” dan mengisi hampir di semua lini dan kemungkinan market yang ada, Sony kemudian memutuskan untuk mengeluarkan strategi kamera baru dengan teknologi cermin tembus cahaya. Teknologi SLT (Single Lens Translucent) memakai sebagian kecil dari cahaya yang dipantulkan oleh cermin SLT untuk keperluan electronic viewfinder dan deteksi auto-focus, sementara sebagaian besar diteruskan ke sensor untuk pengambilan gambar. Cermin ini tidak bergerak, berbeda dengan teknologi DSLR yang cerminnya ikut naik-turun seiring dengan kecepatan shutter.
- A900, A850,
- A700
- A550, A580
- A500, A560
- A450,
- A350, A380, A390
- A300, A330
- A100, A200, A230, A290

Lalu mengebangkan teknologi SLT:
- SLT A77
- SLT A65
- SLT A55
- SLT A33, A35,


Harga

Kalau kita sudah berpikir bahwa produsen memilah-milah konsumennya dari tingkat penggunaan kamera mereka, kita bisa melihat kamera mana yang ditujukan sebagai kamera Entry Level, dan kamera mana yang ditujukan sebagai kamera Professional. Entry level akan memiliki harga yang paling murah dari semua model kamera yang dipasarkan oleh sebuah produsen kamera. Biasanya, kamera Entry Level lebih banyak ditawarkan dalam bentuk paket body dan lensa. Kamera Profesional akan memiliki level harga yang paling tinggi. Saking tingginya, 1 (satu) unit kamera kelas Profesional (body only) bisa membeli hingga lebih dari 10 (sepuluh) buah kamera Entry Level (kit, bersama lensa).
Pada umumnya, kamera seri Entry Level akan dijual dikisaran harga US$ 500 hingga US$ 600 lengkap dengan lensa kit-nya. Harga ini adalah harga minimal yang perlu dibayarkan untuk “masuk” ke dunia D-SLR. Harga ini naik terus seiring dengan naiknya kelas pengguna kamera, hingga pada ujung rentang harga, terdapat kamera Professional yang dijual dengan harga US$ 7.000, body only.
Harga-harga tersebut adalah harga kamera tipe terbaru. Apabila anda ingin harga yang lebih murah, anda bisa mencari kamera dengan tipe yang 1 (satu) model lebih awal dengan kelas yang sama (tentu saja apabila stok kamera tersebut belum habis). Selain itu anda juga bisa mencari kamera bekas (second hand) yang banyak dijual di internet atau di toko kamera. Tentu saja, anda perlu berhati-hati ketika anda berencana membeli kamera bekas. Tentu saja, anda juga dapat “turun kelas” dan membeli kamera yang berada di kelas di bawah kamera yang incar.
Ketika anda ingin membeli kamera bekas, sebaiknya anda:
- membeli pada orang yang anda benar-benar kenal (teman anda),
- bertanya terlebih dahulu pada teman yang lebih berpengalaman,
- membeli dari toko kamera yang terpercaya, atau
- membawa teman anda yang lebih pengalaman sehingga dia bisa membantu anda memeriksa kondisi kamera yang akan dijual.

Saya lebih merekomendasikan anda “turun kelas” untuk mendapatkan lensa yang lebih baik, daripada anda memaksakan kamera yang canggih akan tetapi anda terpaksa memakai lensa merk lain (Tamron, Sigma, Tokina dan lain-lain). Kalau dianalogikan membeli mobil, Lensa itu seperti mesinnya sedangkan body kamera seperti body mobilnya. Lagipula harga kamera akan selalu turun terdepresiasi, sedangkan lensa harganya tidak mengikuti hukum depresiasi.

Garansi

Ketika mencari-cari informasi tentang harga kamera D-SLR, anda harap berhati-hati ketika anda mencari harga yang paling murah. Beberapa toko kamera menjual kamera mereka dengan harga yang amat murah, akan tetapi tidak disertai dengan garansi resmi dari distributor Indonesia.
Membeli kamera hampir sama dengan dengan membeli handphone. Ada harga garansi resmi, dan ada juga harga “garansi toko” atau lebih dikenal dengan nama “Barang Black Market”. Terkadang, toko kamera menyamarkan jenis barang ini dengan tetap menawarkan garansi dengan menyebutnya garansi Internasional.
Apabila anda memang ingin membeli kamera dengan garansi resmi, pastikan kamera yang anda beli memiliki garansi yang berasal dari:
- Nikon, garansi Nikon Indonesia, atau PT. Alta Nikindo
- Canon, garansi Canon Indonesia, atau PT. Datascript
- Olympus, garansi Olympus Customer Care Indonesia (OCCI)
- Sony, garansi Sony Indonesia, atau PT. Sony Indonesia

Kenapa garansi resmi penting? Karena kamera digital sekarang ini pada dasarnya adalah alat elektronik. Dengan membeli kamera yang memiliki garansi resmi, anda terbebas dari pikiran was-was ketika anda memakai alat anda. Anda juga akan mendapat banyak kemudahan dan beberapa servis cuma-cuma (atau potongan harga) apabila anda membeli kamera dengan garansi resmi. Anda juga akan menikmati harga jual kamera yang lebih tinggi ketimbang kamera yang dibeli tanpa garansi resmi, ketika anda ingin menjual dan mengganti kamera anda. Terkadang, distributor resmi akan mempersulit (atau memahalkan) proses servis kamera anda apabila terjadi sesuatu pada kamera anda.
Saya amat menyarakan anda membeli kamera dengan garansi resmi. Akan tetapi, pilihan tetap ada pada anda sendiri. Percayalah, beda harga tersebut tidak signifikan dalam jangka waktu anda memiliki kamera tersebut.

BIKIN Keputusan

Ini langkah yang paling sulit. Setelah anda banyak melakukan riset, menentukan budget anda, mencoba dan merasakan bagaimana kamera itu di tangan anda, dan akhirnya, mulai berani menentukan model kamera apa yang anda inginkan. Setelah itu, hanya satu yang anda perlu lakukan. TERJUN !!
Tutup mata anda, buang semua keraguan, lakukan pembelian kamera sesuai dengan keputusan anda. Kalau anda terus menunggu dan terus membaca dan terus bertanya, anda tidak akan punya kamera. Anda tidak akan motret.
Anda sudah membaca sampai sejauh ini. Semua sudah dibahas. Pilihannya ada di anda, jadi tinggal anda yang memutuskan, apakah anda benar-benar ingin motret dan menghasilkan foto-foto yang selama ini anda lihat….. atau anda akan terus menunggu.
——————
Jangan tanya ke saya, saya menyarankan membeli kamera apa.
Karena saya tidak tahu budget dan kebutuhan anda.
Saya membuat tulisan ini justru supaya anda bisa BERPIKIR, BERUSAHA dan MEMBUAT KEPUTUSAN SENDIRI.

Jenuh dengan Lensa Kit.???? Ini Solusi Nya.!!!!!

Bagi teman-teman yang masih pemula atau baru membeli kamera kebanyakan masih menggunakan lensa yang sepaket saat kita membeli kamera atau yang biasa dikenal dengan lensa kit. Kebanyakan lensa kit yang digunakan memiliki cakupan 18-55mm, meskipun ada juga lensa kit yang mencakup area 18-105mm.
Lensa kit dengan jangkauan demikian dirasa sudah bisa memenuhi kebutuhan fotografi sehari-hari karena sudut wide hingga semi-telefotonya.

Namun karena seringnya menggunakan lensa Kit kita kadangkala mengalami kejenuhan, meskipun kualitas lensa kit sendiri tidak bisa dibilang tidak bagus. Semua kembali ke bagaimana individu tersebut memaksimalkan kreativitasnya.

Namun jika teman-teman yang ingin “sesuatu yang baru” di artikel ini akan akan membahas solusi alternatif jika kita merasa bosan dengan lensa kit diantaranya :

1. Beli lensa Telefoto
Kebanyakan pemula merasa lensa kita bawaannya bosan karena cakupan zoom-nya yang tidak terlalu tinggi. Ini masalah, apalagi buat mereka yang ingin beranjak ke fotografi candid, human interest ataupun olahraga. Belilah lensa telefoto! Jika kendalanya terpentok di dana, untuk sekedar pendekatan awal & belajar fotografi, belilah lensa telefoto berbukaan kecil.


SP 70-300MM F/4-5.6 Di VC USD
Tamron SP 70-300mm f/4.5-5.6 Di VC USD sumber : Tamron-USA.com
Di pasaran ada banyak berbagai macam lensa telefoto murah, mulai dari Nikon 55-200mm VR, Nikon 55-300mm VR, Canon 70-250 IS, Tamron 70-300mm VC dan sebagainya. Fitur anti guncang (VR, IS, VC etc) biasanya membuat harganya terpaut lebih mahal. Teman-teman bisa melirik lensa telefoto yang tidak memiliki fitu anti guncang, misalnya merk 3rd party Tamron 70-300mm non-VC atau Sigma 70-300mm non-OS. Jangan salah, kedua tipe yang sudah saya sebutkan diatas juga tidak bisa dibilang jelek kualitasnya! Bahkan bisa memotret macro scala 1:2. Valuable bukan…? Dapat telegoto, dapat macro juga. Namun jika uang bukan halangan, belilah lensa telfoto berbukaan besar & memiliki fitur anti guncang sebagai investasi awal teman-teman memasuki dunia fotografi.
Contoh lensa telefoto :

  • TAMRON 70-300mm f/4-5.6 Di LD – Rp1.400
  • SIGMA 70-300mm f/4-5.6 DG MACRO – Rp2.100
  • NIKON AF-S DX 55-200mm f/4-5.6G IF ED VR – Rp2.900
  • NIKON AF-S DX 55-300mm f/4.5-5.6G VR – Rp3.700
  • TAMRON 70-300mm f/4-5.6 Di VC USD – Rp4.000
  • CANON EF 75-300mm f/4-5.6 III USM – Rp2.400
  • CANON EF-S 55-250mm f/4-5.6 IS II – Rp2.900
Ingat! Tidak dianjurkan menjual lensa Kit teman-teman untuk menggantikannya dengan lensa telefoto. Lensa kit frekuensinya lebih sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih baik memiliki keduanya, atau dengan lensa kit dan bersabar lagi. Hehehe :)
2. Beralih ke lensa sapujagat
Lensa sapujagat atau super zoom ialah lensa yang cakupannya zoomnya luas. Biasanya lebih dari 8x zoom. Lensa super zoom yang beredar dipasaran saat kebanyakan mencakup 18-200mm (11xzoom) atau 28-300mm (10x zoom).

Compare-Nikon-18-200-18-300-lenses.jpg (916×708)
Nikon 18-200mm & Nikon 18-300mm sumber : http://www.Nikonrumors.com
Lensa jenis ini sangat cocok untuk teman-teman yang tidak mau repot memiliki banyak lensa. Terlebih jika aliran fotografi teman-teman ialah travel fotografi, ini akan membuat tas dalam perjalanan sedikit berkurang bebannya. Meskipun cakupan zoomnya sangat luas, perlu diingat lensa jenis ini memiliki kualitas yang buruk di zoom terendah dan zoom tertingginya dibandingkan lensa jenis lain. Ukurannya pun jauh lebih berat.
Contoh lensa sapu jagat

  • 18-200mm f/3.5-5.6G IF-ED AF-S DX VR II - Rp9,525
  • 18-300mm f/3.5-5.6G ED VR AF-S DX – Rp11,295
  • 28-300mm f/3.5-5.6G ED AF-S VR – Rp12,195
  • 18-200mm f3.5-5.6 IS EFS - Rp7,375
  • 18-200mm f/3.5-6.3 DT sony zoom lens – Rp5,000
  • 18-250mm f/3.5-6.3 DT Sony High Magnification Zoom Lens – Rp5,375
  • 18-200mm f/3.5-6.3 XR Di II LD Aspherical (IF) Macro AF    Rp5,650
  • 18-250mm F/3.5-6.3 Di II LD Aspherical (IF) Macro AF    Rp3,570
  • 18-270mm f3.5-6.3 Di VC LD Aspherical AF Macro w/hood    Rp3,780
  • 18-270m f/3.5-6.5 Di II VC PZD     Rp5,300
  • 28-300mm F/3.5-6.3 XR Di AF    Rp4,810
  • 28-300mm f/3.5-6.3 XR Di VC    Rp6,335
  • 28-300mm f3.5-6.3 DG macro   Rp3,480
3. Lensa All-around berbukaan besar
Lensa All-around cakupannya tidak jauh berbeda dengan lensa kit karena memang tujuannya untuk segala jenis pendokumentasian gambar. Jika lensa kit Anda berbukaan 3.5 dan berniat upgrade. Upgradelah ke lensa all around berbukaan besar, misalnya 28-75mm f/2.8 XR Di (Rp4,270). Dengan cakupan zoom yang lebih bervariasi dan bukaan yang besar sehingga lebih bersahat dengan objek yang gelap, teman-teman tentu bisa lebih kreatif dengan lensa ini.
4. Lensa Fix
5. Lensa antik…? Mengapa tidak !

Kelas-Kelas Kamera DSLR Berdasarkan Tingkat Penggunaannya

Seperti halnya gadget-gadget atau alat-alat sebuah hobi pada umumnya yang memiliki tingkatan penggunaan tertentu, dunia fotografi pun demikian. Peralatan fotografi yang sangat bermacam-macam juga memiliki tingkatan untuk para penggunanya masing-masing. Ada yang dirancang untuk pemula (newcomers), penghobi (advanced) ataupun kelas profesional sekalipun. Salah satu peralatan fotografi yang memiliki tingkatan berdasarkan penggunanya adalah body kamera.

jenis-jenis kamera
kasta DSLR

Body sebuah kamera DSLR memiliki tingkatan-tingkatan / kasta kamera untuk segmen pasar yang ditujunya. Tingkatan-tingkatan ini ditujukan untuk berbagai macam kelas penggunanya. Melalui postingan kali ini saya coba memaparkan berbagai macam jenis kamera DSLR berdasarkan tingkat para penggunanya. Tidak hanya itu saya juga akan memaparkan perbedaan antara kamera DSLR pemula dan profesional DSLR dari merk “The Big Three’s” (Nikon, Canon & Sony).
Dalam postingan kali ini saya membagi segmen pengguna fotografi berdasarkan 3 segmen, yaitu kelas Pemula (new comers), kelas Serius (advanced) dan kelas Profesional. Dari 3 segmen saya buat saya membagi masing-masing segmennya ke dalam 2 kelas. (lihat tabel ). Saya membagi tiap kelas & segmennya berdasarkan teknologi yang ada pada tiap kamera. Misalnya seberapa besar sensor kameranya (fullframe atau APS-C), seberapa cepat mode burst fotonya, bagaimana kerumitan penggunaannya dan masih banyak lagi.

Nikon

Nikon adalah merk paling konservatif dalam soal teknologi kamera, namun ciri khasnya ini yang saya suka. Ini terbukti dengan lensa-lensa tua di zaman negatif film yang masih bisa digunakan di kamera modern, bandingkan dengan pesaing beratnya, Canon, yang menggunakan lensa jenis baru di saat era fotografi digital pertama kali muncul. Berkebalikan dengan Canon, penamaan sistem kamera Nikon menggunakan huruf “d” yang berarti “digital” dibagian depan sebelum angka. Kamera DSLR Nikon juga dapat dibedakan dengan melihat tanda merah dibagian handgrip-nya.
Jika dilihat dari tabel diatas, maka kasta kamera DSLR Nikon adalah sebagai berikut :
1. Kelas Pemula Entry Level : D3200 –> (D3100 –> D3000 –> D40)
Kamera Entry level Nikon bentuknya ringkas , menguatamakan kemudahan pengoperasian & user interface pada LCDnya mudah dimengerti. Dibandingkan Nikon atau Sony, kamera entry level dari Nikon lebih “mantheb” & nyaman untuk digenggam, tidak licin.Sayangnya untuk kamera Entry Level & Midrange Nikon tidak memiliki motor focus pada body-nya, sehingga hanya cocok untu lensa dengan built-in motor, yaitu lensa sri AF-S. Kamera di segmen pemula biasanya juga memiliki varian warna selain hitam. Misalnya kamera DSLR dengan warna merah, silver ataupun coklat, sangat cocok untuk teman-teman yang ingin menarik perhatian dengan kameranya.
d3200 red 
kamera D3200 versi coklat & merah
2. Kelas Pemula Midrange : D5200 –> (D5100–> D5000–>D60–> D40x –> D50)
nikon-d5200_large_verge_medium_landscape
Segmen ini dbuat untuk pemula namun lebih serius. Biasanya memiliki LCD yang dapat dilipat / Fliped out LCD (kecuali D60, D40x & D50 karena merupakan jenis lama). Sayangnya Nikon hanya mengeluarkan kamera DSLR dengan LCD lipat hanya di varian d5xxx ini. Kamera d5xxx tidak memiliki built in motor focus di body nya sehingga hanya cocok untuk lensa AF-S.
3. Kelas Semi Advanced : D7100 –> (D7000–>D90–>D80–>D70s–>D70)
Ciri kamera di segmen ini ialah fitur perekaman video yang lebih mutakhir, sudah memiliki built in motor sehingga bisa menggunakan lensa AF-D, kecepatan dalam mengambil foto, bentuk body yang lebih besar serta adanya 2 LCD. Kamera DSLR kelas pemula hanya memiliki sebuah LCD sedangkan kelas Advanced dan profesional 2 LCD. Satu berwarna dan satu lagi monokrom.
4. Kelas Advanced : D600 –> (D300s–>D300–>D200–>D100)
Kelas Advanced dibuat untuk orang-orang yang sudah mengerti pengaturan dasar tentang fotografi & membutuhkan fitur-fitur yang lebih canggih. Semula segmen ini diisi Nikon dengan kamera DX (D300/D300S), namun sekarang berubah dengan hadirnya seri D600 yang sudah fullframe & merupakan alternatif untuk kamera fullframe dengan harga miring. Untuk fotografer olahraga profesional tak sedikit yang menggunakan Nikon D300 dibanding kamera fullframe. Mengapa? Karena focal length yang didapat lebih panjang dibanding kamera fullframe. Selain itu D300 memiliki burst foto tercepat dibanding kamera DSLR APS-C Nikon lainnya.
5. Kelas Semi Profesional : D800/D800E –> (D700)
Di segmen ini Nikon membuat kamera DSLR dengan kualitas gambar terbaik di kelasnya (sampai tulisan ini terposting). Nikon membuat gebrakan baru dengan menggunakan sensor fullframe berkekuatan 36MP. Terbesar untuk ukuran DSLR.
NikonD4
source : http://news.dphotographer.co.uk/
6. Kelas Profesional : D4 –> (D3, D3x, D3s) (D1, D1x, D2x, D2xs) (D1h, D2h, D2hs)
Kamera di segmen ini adalah seri premium. Fotografer olahraga & yang mahir dengan strobist pasti memilih kamera dari kelas ini. Namun Nikon baru menghadirkan kamera profesional fullframe di seri Nikon D3 tahun 2007. Teringgal jauh dengan Canon yang sejak 2002 sudah mengeluarkan versi fullframenya.
Yang perlu diingat :
  • DSLR Nikon DX bersensor APS-C sedangkan FX bersensor fullframe ** kamera fullframe saya beri warna hijau
  • Lensa Nikon pun demikian, ada versi DX & FX. Namun dengan body DX, semua jenis lensa tetap cocok digunakan. Sedangkan untuk body FX hanya bisa menggunakan lensa FX juga. Jika dipaksakan akan muncul vignet.
  • Semua Digital SLR Nikon memiliki mounting jenis “F” , lensa Nikon di jaman negatif film masih bisa digunakan
  • Kamera DSLR Nikon di segmen Pemula (seri d3xxx & d5xxx) tidak memiliki motor focus dalam body-nya, sehingga hanya cocok untuk lensa AF-S
  • Ada 2 jenis motor lensa yang dikenal di mounting Nikon. AF-S & AF-D
  • Kamera DSLR Nikon di segmen Pemula (seri d3xxx & d5xxx) hanya memiliki 1 buah LCD, segmen lainnya terdapat LCD monokrom tambahan di body bagian atas
  • Untuk masalah jumlah titik fokus pada kamera, baik DSLR pemula sampai profesional, Nikon selalu menyediakan titi fokus yang lebih banyak dari Canon
  • Kamera Nikon selain seri pemula (D7100, D600, D800 & D4) memiliki built in focus motor sehingga lensa jenis non-AF-S tetap bisa digunakan dengan fitur auto fokus yang tetap bisa dijalankan
  • Body Nikon seri D4, D800 & D600 terbuat dari magnesium alloy, bukan plastik
  • Hanya seri D5xxx yang memiliki layar yang bisa dilipat
  • Semua DSLR Nikon memiliki built-in flash kecuali Nikon seri Profesional (D4)
  • Varian D800 memiliki 2 versi yaitu D800 & D800E
  • Saat ini DSLR Nikon dengan resolusi terbesar adalah D800 & D800E dengan resolusi 36 MP
Berikut ini perbandingan seluruh kamera DSLR Nikon supaya teman-teman bisa membandingkan bentuknya sendiri. 
kasta Nikon

CANON

Canon pertama kali mengeluarkan kamera Digital SLR pada tahun 2000 yaitu dengan seri D30. Barulah 2 tahun kemudian mengeluarkan digital SLR fullframe pertama dengan resolusi 11.1 Mega Pixel. Di tahun 2010 Canon memiliki market share 41% untuk pasar DSLR, terpaut cukup jauh dengan Nikon yang hanya 35%. Perlu diketahui juga bahwa penamaan kamera Canon tergantung pada daerah pemasarannya. Misalnya di Amerika disebut Rebel T5i, di Eropa disebut 700d namun di Jepang Kiss X7i, meskipun semuanya masih satu tipe dan satu produk. Saya membagi segmen kamera DSLR Canon samaberdasarkan rivalnya, Nikon.
canon EOS 100d
DSLR terkecil di dunia, dikutip dari http://www.cameraegg.org/
1. Kelas Pemula Entry Level :
  • 1100D Rebel T3 Kiss X50 –> (1000D Rebel XS Kiss F)
  • 100D Rebel SL1 Kiss X7
EOS1100D_01L.jpg (1818×377)
Di kelas pemula Canon tidak terlalu berkembang, ini terbukti dari kamera di segmen pemula versi 1000d diperkenalkan tahun 2008 sedangkan 3 tahun kemudian Canon baru mengupgradenya dengan 1100d. Jika dibandingkan dengan Nikon, versi DSLR pemula Canon memiliki build quality yang lebih buruk. Terasa licin ketika digenggam. Sama seperti Nikon, 1100d juga memiliki warna body selain hitam. Ada silver, coklat dan merah. Tapi menariknya Canon juga mengeluarkan versi 100d. Hal itudibuat bukan untuk menggantikan pangsa pasar 1100d namun malah membuat pansa pasar baru mengingat versi 100d adalah DSLR terkecil dan teringan di dunia. 30% lebih kecil dari 650d. Yang menarik dari Canon adalah semua DSLR sudah memiliki motor focus di bodynya termasuk seri pemula.
2. Kelas Pemula Mid Range :
700D Rebel T5i Kiss X7
–> (650D Rebel T4i Kiss X6i –> 600D Rebel T3i Kiss X5 –> 550D Rebel T2i Kiss X4 –> 500D Rebel T1i Kiss X3 –> 450D Rebel XSi Kiss X2 –> 400D Digital Rebel XTi Kiss Digital X –> 350D Digital Rebel XT Kiss Digital N –> 300D Digital Rebel Kiss Digital)
Sperti yang sudah kita bahas kalau Canon sangat lemah di segmen entry level, jauh berbeda dengan segmen Mid Range-nya. Saya akui Canon benar-benar terfokus pada segmen pasar yang satu ini. Bagaimana tidak ? Jajaran disegmen ini sejak tahun 2003 sampai sekarang memiliki 7x upgrade teknologi. Mulai dari Canon EOS 300D di tahun 2003 sampai 700D yang baru diumumkan tahun ini.
Di jajaran segmen ini Canon memiliki layar yang bisa dilipat yaitu 600D, 650D hingga 700D. Bahkan Canon juga membuat gebrakan fitur layar sentuh di body 650D & 700D. Layar sentuh bisa digunakan untuk menentukan daerah fokus saat mengambil foto ataupun video sekalipun di mode live view.
3. Kelas Semi Advanced :
70D –> (60D[a] –> 50D –> 40D –> 30D –> 20D[a] –> D60 –> D30)
sumber : trustedreviews.com
sumber : trustedreviews.com
Jajaran di segmen ini dimaksudkan untuk melawan Nikon seri D7xxx. Versi terbaru Canon di segmen ini ialah EOS 70D setelah sebelumnya EOS 60D. Fitur yang ditawarkan di versi ini adalah tingkat kreativitas penghobi fotografer yangsudah mengerti dasar-dasar fotografi & ingin ke tingkat yang lebih serius.
Di kelas Semi Advanced berbeda dengan Nikon, Canon memiliki fitur layar yang bisa dilipat pada seri 60D dan 70D. Tak hanya itu, bahkan ada hal yang unik dimana Canon juga meluncurkan 60Da. “a” disini sebagai inisial astrography, memang versi ini dtunjukan untuk bidag astrography. Di body kelas semi Advanced Canon ini kita juga akan menemui 2LCD & tombol putar khas Canon, Quick Dial Button.
4. Kelas Advanced : EOS 6D–> (7D)
Sama seperti Nikon yang semula mengisi kelas ini dengan APS-C ke fullframe, Canon pun demikian. Semula kelas ini diisi dengan Canos EOS 7D yang bersensor APS-C lalu digantikan dengan EOS 6D dengan sensor fullframe. Namun pahitnya Canon EOS 6D tidak memiliki built in flash, sehingga kita harus menggunakan flash eksternal.
5. Kelas Semi-Profesional : 5D Mark III –> (5D Mark II –> 5D)
img3434.jpg (600×400)
sumber : engadget.com
Kelas ini ditunjukan untuk fotografi yang sangat serius. Dari segi fitur & kenyamanan yang diberikan juga dibuat lebih sempurna. Pada segmen kali ini Canon mengandalkan varian 5D-nya, saat tulisan ini dibuat yang terbaru adalah 5D Mark III sebagai saingan dari Nikon D800(E). Perlu diingat resolusi DSLR terbesar dari Canon adalah 22.3MP yang terdapat pada segmen ini, 5D Mark III. Canon juga membuat sejarah dengan memberikan 61 titik fokus dalam body 5D Mark III. Seperti yang kita tahu Canon biasanya mengesampingkan fitur ini, terbukti dengan rata-rata DSLR Canon memiliki titik fokus yang jauh lebih sedikit dibanding pesaingnya, Nikon.  Namun sayang dari segi kualitas foto masih kalah jauh dari D800(E). Terlebih D800(E) memiliki resolusi 36MP & memiliki built in flash.
6. Kelas Profesional
Full frame : 1DX –> ( 1DS Mark III –> 1DS Mark II –> 1DS )
APS-H : 1D Mark IV –> ( 1D Mark III –> 1D Mark II N –> 1D Mark II –> 1D )
Ada yang menarik dari kelas DSLR kelas Profesional Canon, yaitu tersedianya 2 versi sensor. Selain sensor fullframe, Canon juga sempat membuat DSLR profesional dengan sensor APS-H. Lalu apa bedanya ? Sensor fullframe sama besarnya dengan negatif film pra era digital fotografi, APS-C memiliki crop sensor 1.5x untuk Nikon & 1.6x untuk Canon. Sedangkan APS-H sendiri memiliki crop sensor 1.29x.

source : Wolfcrow.com
Menariknya lagi Canon juga memperkenalkan 1DC. Versi 1DX yang dispesialkan untuk membuat film. disini untuk cinematografi.
kasta Canon
Yang perlu diingat :
  • Kamera DSLR Canon memiliki 3 jenis ukuran sensor format. (APS-C, APS-H & full frame)
  • Jika pada Nikon ada lensa DX & lensa FX, maka di Canon ada lensa EF (full frame) dan EF-S (APS-C). Lensa EF & EF-S bisa digunakan di kamera Canon bersensor APS-C. Sedangkan kamera fullframe & APS-H hanya bisa lensa berteknologi EF.
  • Semua body Canon EOS DSLR memiliki built in motor focus. Sangat menguntungkan, kalau di Nikon seri pemula tidak memiliki teknologi ini.
  • Hampir semua titik fokus Canon jauh lebih sedikt dibanding Nikon. Namun Canon 5D Mark III & 1DX memiliki 61 titik fokus dan merupakan yang terbanyak, bahkan mengalahkan Nikon D800(E)
  • Canon 650D, 700D & 70D memiliki fitur layar sentuh
  • Lensa Canon biasanya lebih murah dibanding Nikkor. Canon juga memiliki varian yang lebih banyak dibanding Nikkor. (Contoh: Nikkor membuat lensa 70-200 f/2.8 VR dengan harga 20 jutaan. Sedangkan Canon memiliki 4 versi dalam berbagai harga. Canon EF 70-200 f/2.8 IS USD 2.499. Canon EF 70-200 f/2.8 non IS USD 1499. 70-200 f4 pun demikian, versi IS memiliki harga USD 1.300 & non-IS USD 800)
  • Lensa kit 18-55 Canon dari segi kualitas & hasil masih kalah dengan lensa kit Nikon.
  • Lensa Canon versi L atau Luxury (dengan gelang merah) semuanya merupakan lensa EF
  • Lensa laras panjang Canon berwarna putih
  • Body Canon EOS seri profesional (1D & 5D) & 6D tidak memiliki built-in flash
  • Versi 650D, 700D & 70D memiliki layar yang bisa diputar

10 Tips Cara Mudah Membuat Foto Bokeh Outdoor Malam

Jika Anda adalah seorang fotografer yang punya passion, Anda pasti menemukan konsep Fotografi Bokeh. Ada ribuan gambar bokeh di web dan Anda yakin untuk terpesona olehnya. Melihat foto-foto, apakah jiwa kreatif Anda menggoda Anda untuk bereksperimen dengan fotografi bokeh? Sebagai permulaan, bokeh berarti  blur dalam bahasa Jepang. Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana sebuah foto blur dapat disebut sebagai kreatif dan menawan. Artikel ini akan menunjukkan beberapa wawasan dan tips dan trik sederhana untuk foto bokeh yang memukau.
1. Bokeh yang baik adalah outdoor/di luar ruangan


Di luar ruangan bokeh tunas yang terbaik
Photo Credit: Shilpa Venkat
Anda dapat melakukan percobaan bokeh di depan rumah Anda. Tapi, jika Anda ingin agar efek wow dalam gambar Anda, ambil gear Anda dan mulailah keluar di jalan-jalan. Ingat jalan-jalan yang terbaik untuk menembak bokeh. Anda akan menemukan berbagai lampu di mana pun yang Anda lihat di jalan-jalan di malam hari.
2. Jadilah kreatif

Jadilah kreatif - 10 Tips Mudah dan Kreatif untuk Tembak Terbuka Bokehs at Night
Photo Credit: Christian Yves Ocampo
Pastikan Anda tidak hanya fokus pada kamera Anda dan mulai memotret bokeh tanpa berpikir. Pengamatan adalah suatu keharusan untuk bokeh. Mental membayangkan adegan dan menemukan cara yang berbeda untuk membuat adegan dan gambar terlihat menarik bagi pemirsa. Pikirkan tentang membuat percikan air dengan bokeh di latar belakang / background. Ini adalah ide yang akan membuat gambar Anda lebih menonjol.
3. Yang terbaik untuk foto bokeh adalah malam hari

Malam yang terbaik untuk menembak Bokehs - 10 Tips Mudah dan Kreatif untuk Tembak Terbuka Bokehs at Night
Photo Credit: Linc
Tidak ada aturan seperti itu bokeh tidak harus motret di siang hari. Namun benar-benar mempesona untuk menembak bokeh di malam hari dan tidak ada pertanyaan tentang hal itu. Warna, pola bokeh keseluruhan terlihat cantik saat dipotret pada malam hari.
4. Temukan cahaya yang tepat

Temukan cahaya yang tepat - 10 Tips Mudah dan Kreatif untuk Tembak Terbuka Bokehs at Night
Photo Credit: Fabrizio Q
Cahaya adalah faktor yang paling penting untuk pemotretan bokeh. Bila latar belakang nyala lebih mudah untuk mendapatkan yang sempurna berpola bokeh. Jika cahaya tidak cukup bokeh tidak akan cukup baik. Pastikan Anda menjaga ruang yang sama antara kamera dan latar belakang untuk mendapatkan bokeh yang tepat.
5. Jelajahi lokasi yang tepat

Pramuka lokasi yang tepat - 10 Tips Mudah dan Kreatif untuk Tembak Terbuka Bokehs at Night
Photo Credit: Brandonhuang
Sementara memotret bokeh di jalan tantangan terbesar adalah untuk menghindari orang banyak dan kendaraan bergerak. Anda perlu untuk menjelajahi jalan atau lokasi yang baik sebelum Anda menemukan tempat yang sempurna dari mana Anda bisa mendapatkan bokeh yang bagus. Salah satu lokasi terbaik akan menjadi tempat yang menawarkan pandangan yang jelas dari lampu malam lalu lintas. Memanfaatkan sinyal lalu lintas. Ini adalah yang terbaik untuk meng-klik bokeh.
6. Membawa benda-benda yang menarik dari rumah

Membawa benda-benda yang menarik dari rumah - 10 Tips Mudah dan Kreatif untuk Tembak Terbuka Bokehs at Night
Photo Credit: Nazirulmubin
Bandingkan foto-foto yang hanya memiliki cahaya bokeh beruntun polos dan lihat foto-foto yang telah menggunakan beberapa objek sebagai latar depan dengan bokeh di latar belakang. Anda akan menemukan gambar-gambar yang sangat menarik perhatian, kreatif dan menarik. Salah satu obyek terbaik untuk digunakan adalah segelas anggur. Dalam kasus Anda tidak dapat membawa benda maka pastikan Anda menggunakan benda-benda di jalan seperti mobil, atau lampu pos atau hal menarik lainnya sebagai latar depan.
7. Gunakan shutter speed lensa tercepat

Gunakan lensa rana
Photo Credit: Shilpa Venkat
Sebuah lensa cepat membantu dalam memotret bokeh sempurna seperti lensa 50 mm F.1/8, f/1.4,atau  f/2.8 dapat menjadi pilihan lensa yang baik untuk menangkap bokeh. Berbeda dengan lensa zoom, lensa prime bekerja lebih baik. Anda juga dapat menggunakan lensa prime 35 mm untuk menembak bokeh. Sebuah f/2.8 70-300mm merupakan lensa yang dapat memberikan bokeh yang baik. Jika Anda tidak memiliki lensa ini tetapi hanya lensa kit, 18-55mm Anda dapat menggunakan juga. Hanya zoom 18-55mm Anda pastikan aperture ke f/5.6 dan mencobanya. Jumlah f yang lebih besar, semakin besar adalah aperture yang memberikan ruang untuk lebih banyak cahaya untuk memotret bokeh di malam hari. (F/1.8 atau f/1.4 dapat memberikan Anda  bokeh hebat berbeda dengan f / 9 atau f/11 atau f/22)
8. Manual fokus lebih baik

Manual fokus yang baik
Photo Credit: Shilpa Venkat
Shooting bokeh dengan fokus dalam mode auto bisa sangat merepotkan. Fokus, menyesuaikan, memfokuskan kembali akan semua yang Anda akhirnya melakukan berulang kali. Manual fokus yang terbaik, terutama jika Anda memiliki objek latar depan menjadi lebih sederhana untuk menempatkan gear Anda pada manual dan memotret dengan mudah.
9. Komposisi itu penting

Komposisi hal - 10 Tips Mudah dan Kreatif untuk Tembak Terbuka Bokehs at Night
Photo Credit: Bryan Leung
Ingat bahwa untuk memotret bokeh komposisi Anda harus baik. Bayangkan adegan dan memeriksa apakah Anda dapat melihat latar belakang yang luar biasa bersama dengan bokeh Anda. Memanfaatkan tripod jika Anda menembak bokeh pada malam hari untuk mendapatkan fokus yang sempurna dan komposisi.
10. Bersiaplah untuk jadi kecanduan

Bersiaplah untuk mendapatkan kecanduan
Photo Credit: Shilpa Venkat
Nah, ini adalah fakta. Bokeh fotografi dapat sangat adiktif. Anda pasti akan terus melakukannya lagi dan lagi dengan konsep yang berbeda dan ide-ide baru dan mendapatkan gambar yang luar biasa.



sumber : shilpa venkat

Selasa, 26 November 2013

Kamera Canon EOS 70D

EOS 70D adalah kamera DSLR terbaru dari Canon yang diperkenalkan awal Juli lalu. Kini, mulai awal Oktober, produk tersebut telah memasuki pasaran Indonesia melalui PT Datascrip selaku distributor tunggal produk-produk Canon di Tanah Air.


Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Kompas Tekno, ada dua varian EOS 70D yang akan dipasarkan di Indonesia, yaitu versi yang dilengkapi dengan konektivitas WiFi dan yang tidak memiliki fitur tersebut.












Kamera EOS 70D dengan WiFi dibanderol seharga Rp 12.750.000  untuk body only, Rp 14.425.000 untuk kit dengan lensa EF-S 18-55 IS STM, dan Rp 18,2 juta untuk kit dengan lensa EF-S 18-135 IS STM.

Versi EOS 70D tanpa WiFi dihargai lebih murah, yaitu Rp 12.300.000 untuk body only, Rp 13.975.000 untuk kit dengan lensa EF-S 18-55 IS STM dan Rp 16.800.000 untuk kit dengan lensa EF-S 18-135 IS STM.



Sebagai salah satu kamera DSLR terbaru dari Canon, EOS 70D dibekali dengan berbagai macam fitur anyar.

Selain layar putar 3 inci dengan kapabilitas touchscreen, kamera ini dibekali sensor fokus baru tipe "Dual Pixel CMOS AF" yang diklaim oleh Canon mampu melakukan autofokus dalam mode live-view 5 kali lebih cepat dibanding teknologi terdahulu.

Sensor tersebut juga memberi EOS 70D kemampuan melakukan continuous autofocus ketika merekam video (movie servo AF) dengan cepat dan mulus. Pergantian fokus dilakukan dengan menyentuh area berbeda pada LCD.






EOS 70D juga membawa berbagai fitur baru yang ditujukan untuk aplikasi fotografi, termasuk sensor baru dengan resolusi 20,2 megapixel dan tingkat sensitivitas ISO 100-12800, burst rate 7 FPS, prosesor gambar DIGIC 5+, hingga WiFi built-in. Kamera ini pun bisa dikendalikan lewat perangkat mobile, seperti smartphone atau tablet.

Canon juga memperbarui sistem AF phase detect pada EOS 70D yang kini mengusung sensor dengan 19 titik-fokus (semuanya dari jenis cross type) seperti pada EOS 7D. Sistem ini memungkinkan titik AF dipilih satu per satu, dalam sebuah grup kecil, atau secara otomatis. Adapun jendela bidik EOS 70D memiliki magnifikasi 0,95x dan cakupan 98 persen dari bidang gambar.






SUMBER : KOMPAS TEKNO