BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Hemangioma adalah tumor jinak pembuluh darah
yang ditandai dengan pertumbuhan pembuluh darah yang cepat. Tumor ini dapat
terjadi di seluruh bagian tubuh yang mempunyai pembuluh darah. Paling banyak
hemangioma terjadi di kulit dan jaringan ikat di bawah kulit. Pada tumor yang
tumbuh di jaringan yang lebih dalam, paling sering terdapat pada otot rangka.
Tumor ini bisa tumbuh tanpa menimbulkan keluhan
atau bisa juga memberikan keluhan berupa sakit atau benjolan. Kadang-kadang kulit
di atas benjolan berubah warna dan ada sedikit peningkatan suhu. Tumor ini
paling banyak tumbuh di anggota tubuh bagian bawah, terutama paha. Bila anggota
tubuh tersebut dinaikkan/diangkat darah akan mengalir ke arah jantung, sehingga
benjolan akan mengecil. Pada aktivitas yang tinggi, seperti olah raga dimana
aliran darah meningkat, benjolan akan bertambah besar, dan keluhan pun
bertambah.
Hemangioma biasanya tunggal, namun dapat juga
tumbuh di beberapa tempat yang disebut hemangiomatosis. Selain sebagai penyakit
tersendiri, hemangiomatosis ini dapat merupakan gejala beberapa penyakit
seperti sindrom Kasabach Merritt, Penyakit Gorham, dan lain-lain yang biasanya
timbul keluhan lain seperti timbulnya lebam-lebam di kulit, petechie
(bintik-bintik perdarahan di bawah kulit), dan lain-lain.
Intramuskular hemangioma ini 80-90% terjadi
pada dewasa muda. Tumor ini tumbuh dengan cepat, namun dapat menghilang kembali
dengan lambat, bisa sampai 5 atau 6 tahun.
Komplikasi yang mungkin timbul, meskipun
jarang, terjadi pada hemangioma yang besar. Hemangioma ini dapat mengganggu
peredaran darah jantung, yang akhirnya menyebabkan gagal jantung.
Untuk menegakkan diagnosis selain pemeriksaan
fisik dengan berbagai temuan di atas juga dengan pemeriksaan rongent, CT Scan, MRI,
atau angiografi. Kadang-kadang bila hasil pemeriksaan tersebut tidak bisa
membedakan dengan angiosarcoma (tumor ganas pembuluh darah), maka perlu
dilakukan biopsi.
Terapi
tidak dianjurkan bila tumor tidak menimbulkan gangguan atau sedikit menimbulkan
gangguan (seperti sakit yang hilang timbul, rasa tidak nyaman ketika selesai
berolah raga). Tetapi bila menimbulkan gangguan dapat dilakukan embolisasi atau
diangkat melalui operasi. Mengingat operasi sering menimbulkan perdarahan yang
hebat, maka embolisasi sebelum operasi, bedah dengan laser atau cryosurgery
(bedah beku) dilakukan untuk mengurangi adanya perdarahan. Dengan pembedahan
ini, tumor akan sembuh total, kecuali bila pada pembedahan tidak bersih, tumor
akan tumbuh kembali.
B. Tujuan penulisan
1.
Tujuan umum
Mahasiswa
dapat memahami tentang penyakit Hemangioma
2.
Tujuan khusus
Mahasiswa
dapat menjelaskan :
1.
Definisi penyakit Hemangioma
2.
Etiologi penyakit Hemangioma
3.
Patofisiologi penyakit Hemangioma
4.
Komplikasi penyakit Hemangioma
5.
Pemeriksaan diagnostik penyakit
Hemangioma
6.
Penatalaksanaan penyakit
Hemangioma
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan
lunak / tumor vaskuler jinak akibat proliferasi (pertumbuhan yang berlebih)
dari pembuluh darah yang tidak normal dan dapat terjadi pada setiap jaringan
pembuluh darah. Hemangioma sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak
berusia kurang dari 1 tahun (5-10%). Biasanya, hemangioma sudah tampak sejak
bayi dilahirkan (30%) atau muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran (70%).
Hemangioma muncul di setiap tempat pada permukaan tubuh seperti kepala, leher,
muka, kaki atau dada.
Hemangioma merupakan tumor vaskular
jinak terlazim pada bayi dan anak. Meskipun tidak menutup kemungkinan dapat
terjadi pada orang tua, contohnya adalah cherry hemangioma atau angioma senilis
yang biasanya jinak, kecil, red-purple papule pada kulit orang tua. Umumnya
hemangioma tidak membahayakan karena sebagian besar kasus hemangioma dapat
hilang dengan sendirinya beberapa bulan kemudian setelah kelahiran. Harus
diwaspadai bila hemangioma terletak di bagian tubuh yang vital, seperti pada
mata atau mulut. Hal ini dikarenakan, bila menutupi sebagian besar tempat
tersebut akan mengganggu proses makan dan penglihatan, atau bila hemangioma
terjadi pada organ dalam tubuh (usus, organ pernafasan, otak) dapat mengganggu
proses kerja organ tersebut. Hemangioma lebih mengganggu bagi para orang tua
ketika hemangioma tumbuh pada muka atau kepala bayi.
B. ETIOLOGI
Hingga saat ini apa yang menjadi
penyebab hemangioma masih belum diketahui, namun diperkirakan berhubungan
dengan mekanisme dari kontrol pertumbuhan pembuluh darah. Angiogenesis
sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti
Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor
(VEGF), mempunyai peranan dalam proses angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor
pembentukan angiogenesis seperti penurunan kadar angiogenesis inhibitor
misalnya gamma-interferon, tumor necrosis factor–beta, dan transforming growth
factor–beta berperan dalam etiologi terjadinya hemangioma.
C. TANDA DAN GEJALA
1. Hemangioma kapiler
Tanda-tanda
Hemangioma kapiler, berupa:
- Bercak merah tidak
menonjol dari permukaan kulit. “Salmon patch” berwarna lebih muda sedang “Port
wine stain” lebih gelap kebiru-biruan, kadang-kadang membentuk benjolan di atas
permukaan kulit.
2. Hemangioma kavernosum
Tampak
sebagai suatu benjolan, kemerahan, terasa hangat dan “compressible” (tumor
mengecil bila ditekan dan bila dilepas dalam beberapa waktu membesar kembali).
3. Hemangioma Campuran.
Diantara
jenis Hemangioma kavernosum dan campuran ada yang disertai fistula
arterio-venous (bawaan).
gejala
klinis
Tergantung
macamnya :
a) Hemangioma
kapiler, “Port wine stain” tidak ada benjolan kulit.
b) “Strawberry mark”, menonjol seperti
buah murbai.
c) Hemangioma kavernosum, teraba hangat
dan “compressible”.
pemeriksaan
dan diagnosis
a) Mudah nampak secara klinis, sebagai
tumor yang menonjol atau tidak menonjol dengan warna kemerah-merahan
b) Tumor bersifat “compressible”
c) Kalau perlu dengan pemeriksaan
angiografi.
D. PATOFISIOLOGI
Meskipun mekanisme yang jelas mengenai
kontrol dari pertumbuhan dan involusi hemangioma tidak begitu dimengerti,
pengetahuan mengenai pertumbuhan dari pembuluh darah yang normal dan proses
angiogenesis dapat dijadikan petunjuk. Vaskulogenesis menunjukkan suatu proses
dimana prekursor sel endotel meningkatkan pembentukan pembuluh darah, mengingat
angiogenesis berhubungan dengan perkembangan dari pembuluh darah baru yang ada
dalam sistem vaskular tubuh. Selama fase proliferasi, hemangioma
mengubah kepadatan dari sel-sel endotel dari kapiler-kapiler kecil. Sel marker
dari angiogenesis, termasuk proliferasi dari antigen inti sel, collagenase tipe
IV, basic fibroblastic growth factor, vascular endothelial growth factor,
urokinase, dan E-selectin, dapat dikenali oleh analisis imunokimiawi.
Hemangioma superfisial dan dalam,
mengalami fase pertumbuhan cepat dimana ukuran dan volume bertambah secara
cepat. Fase ini diikuti dengan fase istirahat, dimana perubahan
hemangioma sangat sedikit, dan fase involusi dimana hemangioma mengalami
regresi secara spontan. Selama fase involusi, hemangioma dapat hilang tanpa
bekas. Hemangioma kavernosa yang besar mengubah kulit sekitarnya, dan meskipun
fase involusi sempurna, akhirnya meninggalkan bekas pada kulit yang terlihat. Beberapa
hemangioma kapiler dapat involusi lengkap, tidak meninggalkan bekas.
E. KLASIFIKASI
1.
Hemangioma Kapiler (Superficial Hemangioma)
Terjadi pada kulit bagian atas.
Hemangioma kapiler disebut juga strawberry hemangioma (hemangioma simplek),
terjadi pada waktu lahir atau beberapa hari setelah lahir. Sering terjadi pada
bayi prematur dan biasanya akan menghilang beberapa hari atau beberapa minggu
kemudian. Gejalanya antara lain tampak bercak merah yang lama-kelamaan makin
besar. Lama-kelamaan warnanya menjadi merah menyala, berbatas tegas, keras pada
perabaan tegang dan berbentuk lobular. Involusi spontan ditandai oleh
memucatnya warna didaerah sentral, lesi menjadi kurang tegang dan lebih
mendatar.
Selain strawberry hemangioma (hemangioma
simplek), bentuk lain hemangioma kapiler (superficial hemangioma) adalah granuloma
piogenik. Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapiler yang sering terjadi
sesudah trauma, jadi bukan oleh karena proses peradangan, walaupun sering
disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya soliter, dapat terjadi pada semua
umur, terutama pada anak dan tersering pada bagian distal tubuh yang sering
mengalami trauma. Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan pembesaran yang
cepat. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat bertangkai, mudah
berdarah.
2.
Hemangioma Kavernosum
Terjadi pada kulit yang lebih dalam
yaitu di bagian dermis dan subkutis (lapisan pada kulit). Hemangioma kavernosum
biasanya tidak memiliki batas tegas berupa benjolan yaitu makula eritematosa
atau nodus yang berwarna merah keunguan. Bila ditekan mengempis dan menggembung
kembali bila dilepas. Kelainan ini terdiri dari elemen vaskular (pembuluh
darah) yang matang. Hemangioma kavernosum kadang-kadang terdapat pada lapisan
jaringan yang dalam, pada otot atau organ dalam. Bentuk kavernosum jarang
mengadakan involusi spontan. Berbentuk papul eritematosa dengan pembesaran yang
cepat. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat bertangkai, mudah
berdarah.
3.
Hemangioma Campuran
Pada beberapa kasus, kedua jenis
hemangioma diatas dapat terjadi bersamaan dan dinamakan hemangioma campuran.
Gambaran klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua jenis hemangioma tersebut.
Banyak ditemukan pada ekstremitas inferior (alat gerak tubuh bagian bawah,
misalnya; kaki, paha, dll), unilateral (satu sisi bagian tubuh, misalnya; paha
kiri/kanan), soliter (tunggal) dan terjadi sejak lahir atau pada masa
anak-anak. Ciri-cirinya antara lain tonjolan bersifat lunak dan berwarna merah
kebiruan yang kemudian pada perkembangannya dapat memberi gambaran keratotik
dan verukosa. Lokasi hemangioma campuran pada lapisan kulit superfisial
(permukaan) dan dalam, atau di organ
dalam.
F. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Secara klinis diagnosis hemangioma tidak
sukar, terutama jika gambaran lesinya khas, tapi pada beberapa kasus diagnosis
hemangioma dapat menjadi susah untuk ditegakkan, terutama pada hemangioma yang
letaknya lebih dalam.
Diagnosis hemangioma selain dengan
gejala klinis, juga dapat ditegakkan dengan pemeriksaan penunjang lain.
Penggunaan teknik pencitraan membantu dalam membedakan kelainan pembuluh darah
dari beberapa proses neoplasma yang agresif. Ultrasonografi dengan Doppler merupakan
cara yang efektif, karena tidak bersifat invasif dan dapat menunjukkan gambaran
aliran darah yang tinggi antara hemangioma dengan tumor solid.
Pada penggunaan X-ray, hemangioma
jenis kapiler, X-ray jarang digunakan karena tidak dapat menggambarkan masa
yang lunak, sedangkan pada hemangioma kavernosum biasanya dapat terlihat karena
terdapat area kalsifikasi. Kalsifikasi ini terjadi karena pembekuan pada
cavitas cavernosum (phleboliths). Isotop scan pada hemangioma kapiler
dapat menunjukkan peningkatan konsistensi dengan peningkatan suplai darah, tapi
cara ini jarang digunakan. Angiografi menunjukkan baik tidaknya pembuluh
darah juga untuk mengetahui pembesaran hemangioma karena neo-vaskularisasi.
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
menunjukkan karakteristik internal dari suatu hemangioma dan lebih jelas
membedakan dari otot-otot yang ada di sekitarnya.
Hemangioma dapat didiagnosa dengan
pemeriksaan fisik. Pada kasus hemangioma dalam atau campuran, CT Scan atau MRI
dapat dikerjakan untuk memastikan bahwa struktur yang dalam tidak terlibat.
G.
PENCEGAHAN
Tidak
ada cara untuk mencegah hemangioma, baik yang dilakukan sebelum maupun selama
kehamilan.
H. KOMPLIKASI
1.
Perdarahan
Komplikasi
ini paling sering terjadi dibandingkan dengan komplikasi lainnya. Penyebabnya
ialah trauma dari luar atau ruptur spontan dinding pembuluh darah karena
tipisnya kulit di atas permukaan hemangioma, sedangkan pembuluh darah di
bawahnya terus tumbuh.
2.
Ulkus
Ulkus
menimbulkan rasa nyeri dan meningkatkan resiko infeksi, perdarahan, dan
sikatrik. Ulkus merupakan hasil dari nekrosis. Ulkus dapat juga terjadi akibat
ruptur. Hemangioma kavernosa yang besar dapat diikuti dengan ulserasi dan
infeksi sekunder.
3. Trombositopenia
Jarang
terjadi, biasanya pada hemangioma yang berukuran besar. Dahulu dikira bahwa
trombositopenia disebabkan oleh limpa yang hiperaktif. Ternyata kemudian bahwa
dalam jaringan hemangioma terdapat pengumpulan trombosit yang mengalami
sekuesterisasi.
4.
Gangguan Penglihatan
Pada
regio periorbital sangat meningkatkan risiko gangguan penglihatan dan harus lebih
sering dimonitor. Amblyopia dapat merupakan hasil dari sumbatan pada sumbu
penglihatan (visual axis). Kebanyakan komplikasi yang terjadi adalah
astigmatisma yang disebabkan tekanan tersembunyi dalam bola mata atau desakan
tumor ke ruang retrobulbar. Hemangioma pada kelopak mata bisa mengganggu
perkembangan penglihatan normal dan harus diterapi pada beberapa bulan pertama
kehidupan.
5.
Masalah Psikososial
6. Dengan persentase yang sangat kecil
hemangioma bisa menyebabkan obstruksi jalan nafas, gagal jantung.
I. PENATALAKSANAAN
1.
MEDIS
Penatalaksanaan
hemangioma secara umum ada 2 cara, yaitu :
a).
Cara Konservatif
Pada
perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami pembesaran dalam
bulan-bulan pertama, kemudian mencapai pembesaran maksimum dan sesudah itu
terjadi regresi spontan sekitar umur 12 bulan, lesi terus mengadakan regresi
sampai umur 5 tahun. Hemangioma superfisial atau hemangioma kapiler atau
hemangioma strawberry sering tidak diterapi karena hemangioma jenis ini bila
dibiarkan akan hilang dengan sendirinya dan kulit terlihat normal.
b).
Cara Aktif
Hemangioma yang memerlukan terapi secara
aktif, antara lain adalah hemangioma yang tumbuh pada organ vital, seperti pada
mata, telinga, dan tenggorokan; hemangioma yang mengalami perdarahan; hemangioma
yang mengalami ulserasi; hemangioma yang mengalami infeksi;hemangioma yang
mengalami pertumbuhan cepat dan menimbulkan deformitas (kelainan) jaringan.
Penatalaksanaan hemangioma secara aktif, antara lain :
1). Pembedahan
Indikasi
:
· Terdapat tanda-tanda pertumbuhan
hemangioma yang terlalu cepat
·
Minggu lesi menjadi 3-4 kali
lebih besar.
· Hemangioma raksasa dengan trombositopenia.
· Tidak ada regresi spontan-spontan, misalnya tidak
terjadi pengecilan hemangioma sesudah 6-7 tahun.
Lesi
yang terletak pada wajah, leher, tangan atau vulva yang tumbuh cepat, mungkin
memerlukan eksisi lokal untuk mengendalikannya.
2) Radiasi
Pengobatan
radiasi sudah tidak dilakukan lagi karena :
· Penyinaran berakibat kurang baik pada
anak-anak yang pertumbuhan tulangnya masih sangat aktif.
· Komplikasi berupa keganasan yang
terjadi pada jangka waktu lama.
· Menimbulkan fibrosis pada kulit yang
masih sehat yang akan menyulitkan bila diperlukan suatu tindakan.
· Kebanyakan hemangioma kapiler akan
beregresi.
3) Kortikosteroid
Kriteria
pengobatan dengan kortikosteroid ialah :
· Apabila
melibatkan salah satu struktur yang vital.
· Tumbuh dengan cepat dan mengadakan
destruksi kosmetik.
· Secara
mekanik mengadakan obstruksi salah satu orifisium.
· Adanya
banyak perdarahan dengan atau tanpa trombositopenia.
· Menyebabkan dekompensasio
kardiovaskular.
Kortikosteroid yang dipakai ialah antara
lain prednison yang mengakibatkan hemangioma mengadakan regresi, yaitu untuk
bentuk strawberry, kavernosum, dan campuran. Dosisnya per oral 20-30 mg perhari
selama 2-3 minggu dan perlahan-lahan diturunkan, lama pengobatan sampai 3
bulan.
Terapi dengan kortikosteroid dalam dosis
besar kadang-kadang akan menimbulkan regresi pada lesi yang tumbuh cepat.
Hemangioma kavernosa yang tumbuh pada kelopak
mata dan mengganggu penglihatan umumnya diobati dengan steroid injeksi yang
menurunkan ukuran lesi secara cepat, sehingga perkembangan penglihatan bisa
normal. Hemangioma kavernosa atau hemangioma campuran dapat diobati bila
steroid diberikan secara oral dan injeksi langsung pada hemangioma.
Penggunaan kortikosteroid peroral dalam
waktu yang lama dapat meningkatkan infeksi sistemik, tekanan darah, diabetes,
iritasi lambung, serta pertumbuhan terhambat.
4) Obat sklerotik
Penyuntikan bahan sklerotik pada lesi
hemangioma, misalnya dengan namor hocate 50%, HCl kinin 20%, Na-salisilat 30%,
atau larutan NaCl hipertonik. Akan tetapi cara ini sering tidak disukai karena
rasa nyeri dan menimbulkan sikatrik.
5) Elektrokoagulasi
Cara ini dipakai untuk spider angioma
untuk desikasi sentral arterinya, juga untuk Hemangioma senilis dan granuloma
piogenik.
6) Pembekuan
Aplikasi dingin dengan memakai nitrogen
cair.
7) Antibiotik
Antibiotik diberikan pada hemangioma
yang mengalami ulserasi. Selain itu dilakukan perawatan luka secara steril.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan
lunak / tumor vaskuler jinak akibat proliferasi (pertumbuhan yang berlebih)
dari pembuluh darah yang tidak normal dan dapat terjadi pada setiap jaringan
pembuluh darah. Hemangioma sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak
berusia kurang dari 1 tahun (5-10%). Biasanya, hemangioma sudah tampak sejak
bayi dilahirkan (30%) atau muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran
(70%). Hemangioma muncul di setiap tempat pada permukaan tubuh seperti kepala,
leher, muka, kaki atau dada.
B. SARAN
Pada
kesempatan ini penulis akan mengemukakan beberapa saran sebagai bahan masukan
yang bermanfaat bagi usaha peningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang
akan datang, diantaranya :
1.
Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat mengetahui atau mengerti tentang
rencana keperawatan pada pasien dengan rheumatoid artritis, pendokumentasian
harus jelas dan dapat menjalin hubungan yang baik dengan klien dan keluarga.
2.
Dalam rangka mengatasi masalah resiko injuri pada klien dengan rheumatoid
artritis maka tugas perawat yang utama adalah sering mengobservasi akan
kebutuhan klien yang mengalami rheumatoid artritis.
3. Untuk perawat diharapkan mampu menciptakan
hubungan yang harmonis dengan keluarga sehingga keluarga diharapkan mampu
membantu dan memotivasi klien dalam proses penyembuhan
DAFTAR
PUSTAKA
HTTP://asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan_591.html
HTTP://hemangioma-bercak-mongol-dan-ikterik.html
http://blogs.unpad.ac.id/irman/?p=3
0 komentar:
Posting Komentar